CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menyebut, ada 10 orang siswa di Cianjur yang terpapar Covid-19.
Hasil tersebut terungkap berdasarkan pelaksanaan tes swab antigen di lingkungan sekolahnya masing-masing.
“Ada 10 siswa yang terpapar Covid-19, enam siswa tingkat SMP swasta dan empat lainnya siswa tingkat SMA. Semuanya, berdasarkan tes swab antigen di lingkungan sekolahnya,” ujar Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy kepada Cianjur Update, Kamis (10/2/2022).
Pihaknya menjelaskan, hingga saat ini 10 siswa tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Dinkes Kabupaten Cianjur juga mengambil sampel polymerase chain reaction (PCR) siswa tersebut. Langkah ini untuk memastikan varian virus yang menyerang 10 siswa tersebut.
“Kita belum dapat memastikan, apakah para siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron atau bukan. Karena kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari Labkesda Jabar,” jelasnya.
Ia memastikan, para siswa yang terkonfirmasi tersebut dalam kondisi baik dan tidak memiliki gejala apapun, serta terus dipantau oleh pihak medis.
“Kondisinya baik dan mereka hanya menjalani isolasi di rumahnya masing-masing. Tidak ada yang bergejala,” terangnya.
BACA JUGA :
- Bawa Celurit Mau Tawuran, Polisi Tangkap Siswa SMP di Cianjur
- Hentikan PTM, Pemkab Cianjur Dianggap Terburu-buru
- Ratusan Ribu Siswa SD di Cianjur Segera Jalani Vaksinasi Covid-19
- Pandemi Covid-19 Mempengaruhi Prestasi Akademik dan Nonakademik Siswa
Balajar Daring Sudah Tepat
Dengan adanya 10 siswa yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut, kata Irfan, langkah Pemkab Cianjur memberlakukan kembali daring lagi sudah sangat tepat.
Menurutnya, hal tersebut dapat mengurangi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Maka dari itu, saya berharap agar seluruh siswa dan masyarakat Cianjur tetap mematuhi protokol kesehatan 5M,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur, Herman Suherman pun telah mengeluarkan aturan pembelajaran tatap muka (PTM) yang pelaksanaanya kini kembali secara daring untuk semua tingkatan sekolah.
“Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, untuk mencegah penularan Covid-19 yang sudah mulai merambah dunia pendidikan. Mulai 9 Februari 2022 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan secara daring. Untuk itu, kepada seluruh masyarakat agar tidak panik dan tetap menjalankan prokes 5M dan 3T,” tutupnya.(ren/sis)