12 Anak SD Cianjur Positif HIV/AIDS, Kemensos Siap Beri Bantuan
Sejauh ini, kata Hilman, rata-rata anak yang terkena HIV/Aids kondisinya sehat, namun mereka tidak mengetahui sebagai ODHA. Hilman pun menyebut, HIV/Aids itu tidak mematikan. Tetapi, bisa mematikan jika ada penyakit penyerta.
“HIV/Aids itu tidak berbahaya, yang berbahaya itu kalau ada penyakit penyertanya dan pola hidup yang kurang sehat,” ucap dia.
Sementara itu, Pengelola Program KPA Kabupaten Cianjur, Silmi Kaffah menyebut, tren HIV/Aids di Cianjur meningkat. Sepanjang 2022 hingga Juni jumlah penderita HIV/AIDS di Cianjur mencapai 119 orang.
Menurutnya, jumlah tersebut lebih besar dari tahun sebelumnya, sehingga tren kasus HIV/Aids menunjukkan peningkatan yang mencolok.
“Sepanjang 2021 ada 109 orang. Sekarang baru setengah jalan angkanya sudah mencapai 119 orang, dan diprediksi terus naik sampai akhir tahun,” kata Silmi.
“Dari besaran angka kasus ini mayoritas penderita berasal dari kalangan lelaki seks lelaki (LSL),” tutup dia.
Baca Juga: RS Cimacan Dampingi Pengobatan 51 Orang dengan HIV/Aids
Kemensos RI Siapkan Bantuan Untuk Anak SD Positif HIV/Aids di Cianjur
Dalam hal ini, Kemensos RI langsung melaksanakan assesmen terhadap 12 siswa SD positif HIV/Aids di Cianjur tersebut. Kemensos akan memberikan bantuan mulai dari pendidikan, usaha untuk orang tua, pemenuhan nutrisi, sampai adminduk.
Pekerja Sosial Ahli Madysa Kemensos RI Diden Rostika beserta tim tengah menyiapkan dan menghitung bantuan yang dibutuhkan 12 anak positif HIV/Aids di Cianjur pada Rabu (31/8/2022). Rencananya, bantuan tersebut akan disalurkan besok, Kamis (1/9/2022).
“Hari ini kita akan selesaikan semuanya di assesmen. Apa masalahnya, apa kebutuhannya, tidak hanya kebutuhan anak tetapi keluarganya,” ucap dia.