CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur menggelar pelatihan kewirausahaan kepada 20 peserta mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini digelar selama tiga hari sejak Selasa, (25/08/2020) sampai, Kamis (27/08/2020)
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Ricky Ardi Hikmat, mengatakan, para peserta diberi bimbingan tentang produksi, marketing, sampai pemasaran untuk usaha yang akan peserta rintis. Nantinya akan dibentuk kelompok purna-PMI.
“Kalau sudah berjalan usahanya, bisa menghidupi kelompoknya sendiri. Kita sedang kencoba meminta bantuan ke pusat untuk sara usahannya,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (26/08/2020).
Apabila para peserta setelah diberikan edukasi usahanya dan bisa terus berjalan, nantinya akan diberikan tambahan bantuan usahannya agar ada perluasan usaha. Di Desa Sindangsari, ada 20 peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan ini.
“Kegiatan berlangsung dair kemarin sampai besok (hari ini). Besok terkahir praktik. Di sana ada salah satu prodak, yakni rengginang, tadi belajar cara pengepakan,” kata dia.
Usahakan Program Serupa
Usai dilatih dan berjalan, dengan demikian Disnakertrans menempatkan tenaga kerja di sektor informal. Berbeda dengan penempatan sektor formal yang harus ada keterangan hitam di atas putih.
“Kalau ini infromal. Mereka langsung membuat usaha sendiri. Jadi karena memang keuangannya tidak besar, kita hanya memebrikan edukasi kewirausahaan dalam waktu tiga hari, berikut praktiknya,” jelas dia.
Bahkan, lanjut dia, apabila peserta ingin usahanya semakin bisa maju lagi, biasanya ada bantuan oleh pihak desa melalui BUMDes.
“Biasanya kami membantu dengan sarana usahanya. Tapi, karena anggaran tidak ada sekarang hanya pelatihan saja. Tapi mereka pun (peserta pelatihan) dikasih uang saku. Uang saku kalau dikumpulkan bisa digunakan sebagai modal dasar,” katanya.
Pihaknya saat ini sedang mengusahakan program serupa untuk destigratif di tahun 2021 nanti di Cianjur. Ia pun berharap program tersebut bisa terealisasi.
“Kita juga sedang mengusahakan. Kemarin dari kementrian sudah ada yang mengcek ke sana. Semoga saja di tahun 2021 nanti ada program untuk Cianjur untuk destigratif di sana. Jadi, nanti kelompok yang sudah kita bina tidak susah lagi,” pungkasnya.(afs/rez)