220 Kepala SD di Cianjur Selatan Antusias Ikuti Journalist Goes To School

CIANJURUPDATE.COMCianjur Selatan menjadi titik terakhir pelaksanaan Journalist Goes To School pada Senin (18/2/2025).

Sebanyak 220 kepala sekolah dari delapan kecamatan mengikuti pelatihan di Gedung PGRI Kecamatan Sukanagara.

Delapan kecamatan tersebut meliputi Sukanagara, Cijati, Kadupandak, Tanggeung, Pagelaran, Takokak, Campakamulya, dan Pasirkuda.

Para peserta menyimak materi dengan penuh perhatian sepanjang kegiatan berlangsung.

Kepala SDN Sindangsari, Kecamatan Campakamulya, Nurbaeti, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat.

BACA JUGA: Antusiasme 206 Kepala SD di Sindangbarang Hadiri Journalist Goes To School

Ia mengaku kini lebih memahami cara menghadapi wartawan abal-abal yang sering datang dengan tujuan tertentu.

“Jadi lebih terang lagi bagaimana cara menghadapi wartawan abal-abal. Sebelumnya sering ada wartawan yang datang ke sekolah, mencari-cari kesalahan, tapi setelah itu kita tidak pernah melihat hasil beritanya. Bahkan, mereka bisa memiliki data pribadi siswa dan menawarkan liputan dengan tarif tertentu,” ujar Nurbaeti, Selasa (18/2/2025).

Ia juga pernah mengalami ancaman setelah menolak tawaran wartawan abal-abal.

“Mereka mengancam saya, bilang kalau saya bisa dipindahkan atau tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi lebih paham bagaimana bersikap dalam menghadapi situasi seperti itu,” ungkapnya.

Hal serupa dirasakan Kepala SDN Citiis, Kecamatan Campakamulya, Eneng Ismiyati.

BACA JUGA: 212 Kepala Sekolah Belajar Jurnalistik di Hari Kedua ‘Journalist Goes to School’ Karangtengah

Ia merasa lebih siap dan berani menghadapi wartawan yang tidak bertanggung jawab.

“Pelatihan ini membuat saya lebih siap menghadapi wartawan abal-abal. Saya berharap dengan edukasi seperti ini, para oknum tersebut tidak berani lagi menekan para kepala sekolah. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan agar semakin banyak kepala sekolah yang memahami dunia pers,” katanya.

Menurut Eneng, salah satu materi yang menarik adalah pengungkapan nama wartawan abal-abal yang cukup dikenal di Kecamatan Campakamulya.

“Tadi juga ada salah satu nama wartawan abal-abal yang disebut oleh pemateri dan itu dia sudah viral di Kecamatan Campakamulya. Saya pribadi belum pernah mengalami langsung, tetapi banyak rekan kepala sekolah yang sudah menjadi korban. Dengan adanya pelatihan ini, kami memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi mereka,” paparnya.

Ketua Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Cianjur, Gia Gusniar, membenarkan bahwa acara ini diikuti oleh 220 kepala sekolah dari delapan kecamatan.

BACA JUGA: Ratusan Kepala SD di Cianjur Ikuti Program Journalist Goes to School

“Peserta kali ini datang dari delapan kecamatan, yakni Kecamatan Sukanagara 25 orang, Kecamatan Cijati 23 orang, Kecamatan Kadupandak 33 orang, Kecamatan Tanggeung 26 orang, Kecamatan Pagelaran 45 orang, Kecamatan Takokak 34 orang, Kecamatan Campakamulya 16 orang, Kecamatan Pasirkuda 18 orang, jadi semua totalnya ada 220 orang,” jelas Gia.

Gia berharap pelatihan ini bisa memberikan wawasan lebih luas bagi para kepala sekolah.

“Kami terus berupaya memberikan materi-materi yang bermanfaat agar para kepala sekolah lebih memahami dunia jurnalistik. Terutama bagaimana membedakan wartawan profesional dengan yang tidak bertanggung jawab. Kami berharap pelatihan ini dapat membantu mereka menghadapi tantangan di lapangan dengan lebih percaya diri,” pungkasnya.

Editor: Afsal Muhammad

Exit mobile version