Berita

23 April ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Bayi, Anak, dan Remaja Sedunia

Berikut adalah kutipan dari pembicara dalam Peluncuran tersebut: Associate Professor Daniel Fung, Presiden IACAPAP mengatakan, “Studi pada orang dewasa dengan penyakit mental dan fisik juga menunjukkan bahwa pengalaman masa kecil yang merugikan bisa menimbulkan efek jangka panjang di kemudian hari. Sebagian besar pemerintah selalu menekankan pada orang dewasa baik dalam penyusunan anggaran keuangan maupun pengembangan kebijakan. Kami berharap untuk mengubah hal ini dengan Hari Kesehatan Mental Bayi, Anak, dan Remaja Sedunia, dengan meninjau kembali prioritas kita dan memiliki alasan yang tepat untuk merencanakan masa depan kita. Jika tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental, maka kunci kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa terletak pada generasi muda kita, dan kita harus mengambil langkah dini untuk melindungi kesehatan mental mereka.”

Prof. Campbell Paul, Presiden WAIMH, mengatakan, “Intervensi dini berarti intervensi sejak dini pada masa kanak-kanak dan sebelum masalah kesehatan mental menjadi parah, karena lebih sulit untuk membantu anak atau remaja meneruskan lintasan perkembangan sosial dan emosional yang sehat. Di seluruh dunia, pelayanan kesehatan mental untuk bayi, anak, dan remaja tidak merata dan jarang ada, bahkan ada banyak negara dan komunitas yang benar-benar tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan mental anak.”

Prof. Norbert Skokauskas, Ketua WPA-CAP mengatakan, “Kami menyadari kebutuhan yang tidak terpenuhi saat ini dalam hal kesehatan mental anak dan remaja global, dan sangat penting bagi kita untuk menyerukan pendekatan terpadu dengan visi yang jelas untuk perubahan, dukungan politik, dan pendanaan untuk mengimplementasikan visi, dan melatih tenaga kesehatan untuk menerapkan perubahan dalam praktik klinis.”

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button