32 Korban Tewas Longsor di Sumedang Ditemukan, Tim SAR Gabungan Masih Terus Lakukan Pencarian
![32 Korban Tewas Longsor di Sumedang Ditemukan, Tim SAR Gabungan Masih Terus Lakukan Pencarian](/wp-content/uploads/2021/01/images-6-1.jpeg)
CIANJURUPDATE.COM, Sumedang – Sebanyak 32 korban yang tewas dalam bencana longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat akhirnya berhasil ditemukan Tim SAR gabungan, pada Minggu (17/1/2021).
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah mengatakan, jumlah tersebut diperbarui setelah adanya tiga korban tambahan yang ditemukan pada Minggu ini.
“Korban diidentifikasi ke Puskesmas Sawah Dadap dan jumlah korban meninggal dunia hingga kini mencapai 32 orang. Penemuan korban tambahan itu, hingga kini tim SAR masih mencari delapan orang yang dinyatakan hilang dan diduga tertimbun longsor tersebut,” ujar Deden, Minggu (17/1/2021).
Sejumlah korban itu ditemukan mulai pada pukul 10.34 Wib dan korban yang ditemukan itu berjenis kelamin perempuan. Tdak berselang lama pada pukul 10.37 Wib, Tim SAR kembali menemukan korban yang juga berjenis kelamin perempuan dan pada pukul 12.01 Wib, Tim SAR kembali menemukan korban yang juga berjenis kelamin perempuan dan berusia dewasa.
“Sejauh ini pencarian masih terus dilanjutkan dengan menggunakan sejumlah peralatan. Adapun pencarian dibagi ke empat sektor, mulai dari perumahan warga, lapangan, hingga area yang diduga tertimbun banyak korban,” paparnya.
Deden menyebut, kebanyakan dari mereka tinggal di daerah terdampak longsor di Desa Cihanjuang, hanya dua orang yang diketahui berasal dari daerah Cibitung. Petugas SAR pun terus melakukan pencarian di empat sektor untuk menemukan korban tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebutkan tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, terjadi pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 15.00 Wib, saat desa tersebut diliputi hujan deras. Tanah longsor kembali terjadi di daerah itu sekitar pukul 19.30 Wib. Bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 1.020 jiwa mengungsi, 29 rumah rusak, dengan 26 di antaranya rusak berat.