38,69 Persen Perokok Rata-rata Habiskan 60 Batang per Minggu

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 40,79 persen penduduk usia 15 tahun ke atas dengan tingkat pendidikan SD ke bawah merokok sebanyak 58 batang per minggu di tahun 2019. Hal itu terungkap dari Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cianjur yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Cianjur, Senin (30/12/2019) lalu.

Sementara untuk penduduk berusia 15 tahun ke atas dengan kelompok pendidikan SMP ke atas ada sebanyak 35.42 merokok dengan rata-rata 64
batang per minggu.

Data tersebut merupakan hasil pengelompokan berdasarkan pendidikan tertinggi kepala rumah tangga (KRT). Ada pula pengelompokan penduduk dalam statistik yang berdasarkan kriteria bank dunia. Pengelompokkan penduduk itu dibagi tiga kelompok sesuai besarnya pendapatan yang didekati besar pengeluaran.

Maka, pengelompokan tersebut yaitu 40 persen penduduk dengan pengeluaran rendah. 40 persen penduduk dengan pengeluaran menengah. 20 persen penduduk dengan pengeluaran tinggi.

Berdasarkan data itu pula, sebanyak 38,23 persen dari kelompok pengeluaran 40 persen terbawah merokok dengan rata-rata 47 batang per minggu. Lalu, sebanyak 38,92 kelompok pengeluaran 40 persen tengah merokok dengan rata-rata 61 batang per minggu.

Kemudian, sebanyak 39,04 persen dari kelompok pengeluaran 20 persen teratas merokok dengan rata-rata 84
batang per minggu. Dengan demikian, rata-rata ada sebanyak 38,69 persen masyarakat Kabupaten Cianjur merokok dengan rata-rata 60 batang per minggu.

1 Dari 14

Bila merujuk pada publikasi BPS Cianjur tersebut, rokok dan tembakau merupakan satu-satunya komoditas dari 14 komoditas makanan yang sama sekali tidak memberikan kalori maupun protein bagi yang mengonsumsinya.

Sudah banyak peringatan akan bahaya terhadap kesehatan untuk jenis komoditas ini, bahkan pada bungkus produknya sekalipun. Namun, BPS menyimpulkan dalam publikasinya, rokok tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi yang terbiasa mengonsumsinya.

Untuk masyarakat usia 15 tahun ke atas jika dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pendidikan SMP dan tingkat lebih tinggi di atasnya juga lebih tinggi kesadaran untuk tidak merokok dibanding pendidikan SD ke bawah.

Namun, dari jumlah rata-rata rokok yang dihisap per minggu lebih banyak oleh kelompok pendidikan SMP ke atas. Yakni 64 batang per minggu (berbeda 6 batang dari kelompok SD ke bawah).

Namun jika dilihat berdasarkan karakteristik kelompok pengeluaran jumlah rata-rata rokok yang dihisap per minggu. Ini sejalan dengan kemampuan finansial, kelompok pengeluaran teratas menghabiskan rokok lebih banyak dibanding kelompok pengeluaran lainnya yaitu sejumlah 84 batang.

BPS menyatakan dalam publikasinya, faktor konsumsi rokok ini juga bisa menjadi faktor lain penyebab angka kesakitan kelompok ini lebih tinggi diantara kelompok pengeluaran lainnya. Namun tentu perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk mengukur tingkat korelasinya.

Sebab, bahaya rokok tidak hanya bagi yang mengonsumsinya saja, juga bisa berimbas pada orang sekitar.(afs/rez)

Sumber : cianjurkab.bps.go.id | Foto: Ilustrasi

Exit mobile version