4 Fakta Gerakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia!

Jika dalam waktu 1-9 bulan, batuk dan sesak napas dijamin akan ikut berkurang. Lalu dalam 5-15 tahun, risiko Amda terkena stroke pun bisa ikut berkurang menjadi bukan perokok.
Nah, jika dalam 10 tahun, tingkat kematian akibat kanker paru-paru kamu pun hanya sekitar setengah dari perokok.
Terakhir, jika kamu mampu bertahan untuk berhenti merokok dalam 15 tahun, risiko penyakit jantung kamu adalah bukan perokok.
- Sekitar 60 Persen Perokok Sudah Menyatakan Keinginannya untuk Berhenti
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini sangatlah penting selama situasi pandemik Covid-19.
Perlu diingat krmbali kalau perokok memiliki risiko yang lebih besar terkena kasus yang parah atau bahkan meninggal akibat Covid-19.
Jelas ini memicu jutaan perokok lainnya untuk berhenti merokok. Setidaknya ada sekitar 60 persen perokok atau 780 juta orang sudah menyatakan keinginannya untuk berhenti.
Namun sayang, sekitar 30 persen saja yang memiliki akses alat untuk membantu mereka supaya penyembuhan bisa berjalan sukses.
Aksi seperti ini memang sangat membutuhkan dorongan dan juga motivasi. Untuk itu, WHO bersama dengan mitranya, akan membuat dan membangun komunitas digital.
Di mana mereka dapat menemukan dukungan sosial yang mereka butuhkan untuk berhenti. Berhenti merokok itu adalah hal yang sangat menantang.
Terutama dengan tekanan sosial dan ekonomi tambahan yang datang akibat dari pandemi, namun juga ada banyak alasan untuk berhenti.
- Aksi Nyata Sekaligus Dukungan WHO
Ada alasan di balik meningkatnya jumlah perokok di dunia. Mulai dari kurangnya layanan komprehensif untuk berhenti merokok, sampai persoalan mengenai kesenjangan dalam mencapai lingkungan yang kondusif.