40 Warga Bojongpicung Cianjur Diduga Terjangkit Chikungunya, Pemeriksaan Darah Dilakukan

CIANJURUPDATE.COM – Sebanyak 40 warga Kampung Cibiuk RT 02/ RW 09, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, diduga terserang penyakit Chikungunya.
Informasi ini diperoleh setelah laporan dari pemerintah desa dan masyarakat pada Sabtu (5/4/2025).
Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Sukaratu, Aliundin, mengatakan bahwa sejumlah warga mengalami gejala mirip chikungunya.
BACA JUGA: Dua Motor Tabrakan di Cibeber Cianjur, 4 Orang Luka Ringan, Begini Kronologinya
Setelah menerima laporan tersebut, pihak desa segera berkoordinasi dengan Forkompincam Bojongpicung, Kepala Puskesmas, serta Bidan Desa.
“Begitu ada laporan, kami langsung ke Kampung Cibiuk bersama tim medis untuk melakukan pemeriksaan. Sebanyak 40 orang diperiksa dan mendapatkan pengobatan,” ungkap Aliundin.
Ia melanjutkan bahwa keesokan harinya tim medis kembali ke lokasi untuk melakukan pengecekan lanjutan.
BACA JUGA: Ekonomi Cianjur Diambang Krisis Akibat Tarif Impor AS Melonjak, Ini Kata Pengamat
Pemeriksaan tersebut mencakup pengambilan sampel darah dari beberapa warga yang menunjukkan gejala serupa.
Kepala Puskesmas Bojongpicung, Heni Supenti, membenarkan adanya laporan kasus dugaan Chikungunya tersebut. Menurutnya, pada awal temuan tercatat 38 warga terdampak.
Namun, jumlah warga yang diduga terinfeksi meningkat menjadi 40 orang seiring berjalannya pemeriksaan.
BACA JUGA: Wisatawan Kebun Raya Cibodas Ramai-ramai Pilih Gerbang 3 Demi Hindari Bayar Dua Kali
“Benar, sebanyak 40 warga Kampung Cibiuk diduga terdampak Chikungunya,” jelas Heni Supenti.
Tim medis terus melakukan pengawasan terhadap kondisi kesehatan warga yang terdampak.
Langkah pencegahan dan pengobatan intensif juga terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas.
BACA JUGA: Wisatawan Keluhkan Pungli Tiket Pantai Apra Cianjur, Harga Tak Sesuai Tarif Resmi
Pihak desa bersama tim kesehatan mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, sebagai pembawa virus Chikungunya, menjadi prioritas utama.
Hingga saat ini, pemeriksaan lanjutan terhadap sampel darah masih dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Hasil laboratorium akan menjadi dasar untuk tindakan medis selanjutnya.
Editor: Afsal Muhammad