CIANJURUPDATE.COM – Sejak diluncurkan lima tahun lalu, aplikasi Rapor Digital Madrasah (RDM) telah digunakan oleh lebih dari 55.000 madrasah di Indonesia, mencakup tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyanyu Khodijah mengungkapkan bahwa hingga semester ganjil Tahun Ajaran 2024/2025, aplikasi ini telah digunakan oleh 25.139 MI, 18.405 MTs, dan 9.446 MA.
Rata-rata, sekitar 93,32% madrasah di bawah naungan Kementerian Agama telah memanfaatkan RDM.
“Jumlah ini menunjukkan bahwa lebih dari 93% madrasah di seluruh Indonesia telah mengoptimalkan penggunaan RDM dalam proses belajar mengajar,” ujar Nyanyu dilansir Kemenag.go.id, Jumat (17/01/2025).
BACA JUGA: Perbandingan Gaji Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Lebih Rendah?
Nyanyu menambahkan bahwa penggunaan aplikasi ini terus meningkat setiap tahunnya. Ia berharap, pada tahun 2025, semua madrasah, termasuk Raudlatul Athfal (RA), MI, MTs, dan MA, dapat sepenuhnya beralih ke sistem digital ini.
Aplikasi RDM memungkinkan guru untuk menginput nilai secara langsung tanpa perlu menulis manual di buku rapor, mempermudah proses evaluasi hasil belajar siswa.
Dengan kemajuan teknologi ini, Nyanyu mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mendukung digitalisasi madrasah.
BACA JUGA: Babinsa Desa Wangunjaya Cugenang Bersama Warga Kompak Lakukan Pengecoran Jalan
Selain itu, Kementerian Agama juga sedang mengembangkan RDM untuk RA, dengan uji coba yang telah dilakukan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2024/2025.
“RDM sudah terbukti memberikan banyak manfaat, salah satunya dalam program Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) yang menambahkan kuota eligible 5% bagi pendidikan yang menggunakan e-rapor,” tambah Nyanyu.