CIANJURUPDATE.COM, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kini tengah mengajukan adanya layanan kesehatan berupa mobil keliling untuk memudahkan proses vaksinasi Covid-19 ke berbagai pelosok desa di Jabar.
Gubernur yang karib disapa Emil itu mengatakan, tujuan mobil keliling vaksinasi Covid-19 adalah untuk menjangkau masyarakat di pelosok desa, karena layanan puskesmas di Jabar belum memadai untuk menyelenggarakan vaksinasi.
“Kami akan mengajukan sebuah situasi ke Kemenkes karena di Jawa Barat, pelosok-pelosoknya itu masih banyak yang belum terjangkau,” ujar Emil, dikutip Cianjur Update, Rabu (27/1/2021).
Emil menyebut, puskesmas di wilayah Jabar belum memadai, dengan jumlah desa sebanyak 5.000-an dan jumlah puskesmas ada 1.000.
“Jadi lima desa ‘mengeroyok’ satu puskesmas, tentu tidak akan maksimal,” lanjutnya.
Bila diizinkan Kemenkes, Emil menyebut pihaknya akan berinovasi menyiapkan mobil keliling yang akan singgah ke rumah masyarakat.
Ia berharap, program mobil vaksinasi keliling tersebut dapat mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar yang berpenduduk hampir 50 jiwa.
“Tentunya mobil itu dilengkapi vaksinator dan dokter dan prosedurnya tetap sama,” jelasnya.
Di sisi lain, Emil pun mengungkapkan perkembangan penyuntikan vaksin Covid-19 tahap pertama yang dilaksanakan serentak di tujuh kota/kabupaten di Jabar sejak (14/1/2021) lalu.
“Saya laporkan vaksinasi tahap 1 belum memuaskan, baru 25 persen dari target seharusnya. Jadi nakes yang seharusnya 100 persen disuntik, ternyata dengan berbagai dinamika itu hanya 25 persen,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu menyatakan persentase penerima vaksin dari kalangan tenaga kesehatan masih minim karena berbagai hal. Salah satunya ada yang tidak hadir dan gagal memenuhi persyaratan seperti tekanan darah tidak normal.
“Ini sedang kami evaluasi karena ada yang tidak datang, ada yang datang tetapi tidak layak disuntik. Pas datang mayoritas tekanan darahnya tinggi yang sempat dibahas oleh Pak Menkes juga,” ujarnya.
Sementara itu, pada tahap kedua nanti 27 kota/kabupaten di Jabar dipastikan akan menggelar vaksinasi.
“Seluruh kota/kabupaten per hari ini sudah menerima alokasi vaksin yang sebelumnya tujuh daerah sekarang sudah ke 27 daerah, semuanya sudah siap,” ucap Emil.
Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap kedua di Jawa Barat akan dimulai Kamis (28/1/2021) mendatang di tujuh daerah. Suntikan pertama sudah dilakukan (14/1/2021) di Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Marion Siagian mengatakan, pihaknya sedang menunggu pengiriman 253.640 vial vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan kedua.
“Kami sedang menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma,” kata Marion dalam keterangan resmi, Sabtu (23/1/2021).
Distribusi akan dilakukan dua kali, Jumat (22/1/2021) sebanyak 55.880 vial dan Minggu (24/1/2021) sebanyak 98.880 vial dan pada (25/1/2021) sebanyak 88.880 vial. Vaksin akan disimpan di gudang milik Pemprov Jabar.
Guna mendukung sukses vaksinasi, kabupaten/kota harus mempersiapkan diri mulai segi fasilitas kesehatan, tempat penyimpanan vaksin (cold chain), serta tenaga vaksinator.
Marion menambahkan, Provinsi Jawa Barat telah membentuk Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk melayani penerima vaksinasi yang mengalami KIPI dengan gejala berat.
“Kabupaten/kota juga harus menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukan KIPI,” kata Marion.
Berdasarkan pemantauan, tidak ada laporan para nakes yang disuntik pertama mengalami KIPI dengan gejala berat.
“Ada yang muncul, tetapi KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa diatasi tanpa ada yang rawat inap,” terang Marion.
Keluhan KIPI dapat dilaporkan langsung ke fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dalam waktu 24 jam. KIPI berat akan dicatat petugas ke website Keamanan Vaksin yang dapat diakses langsung seperti ke Komnas KIPI. Untuk masyarakat Jabar dapat menghubungi melalui WhatsApp di hotline Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/ dengan nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119.
Berdasarkan evaluasi, penyuntikan pertama atau termin kesatu yang dilakukan 14 Januari 2021, secara umum vaksinasi di tujuh kabupaten/kota berlangsung lancar.
“Vaksinasi termin kesatu sudah berjalan dengan baik, namun masih terkendala dengan sistem aplikasi, sehingga cakupan pada awal pelaksanaan masih rendah,” ujar Marion.
Di luar tujuh daerah tersebut, kata Marion, sudah ada daftar kabupaten/kota yang akan divaksin selanjutnya, yang tahap pertamanya akan dilakukan 28 Februari 2021 mendatang.
“Sudah ada alokasi untuk 20 kab/kota lainnya untuk pemberian dosis pertama dan kedua, serta untuk tujuh kab/kota awal untuk pemberian dosis kedua,” ujarnya.
Seperti diketahui, penyuntikan pertama di tujuh daerah dimulai 14 Januari 2021. Terdapat 18.034 tenaga kesehatan dan 69 tokoh masyarakat yang sudah divaksin. Rinciannya Kota Bandung (5.524 nakes), Kabupaten Bandung (1.990 nakes), Kota Bekasi (1.826 nakes), Kota Bogor (2.130 nakes), Kabupaten Bandung Barat (934 nakes), Kota Cimahi (1.168 nakes), dan Kota Depok (4.462 nakes). Tidak semua sasaran berhasil divaksin karena tidak lolos penyaringan kesehatan.(sis)