CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Setiap hari Raka (30) harus tahan dengan baju badut yang panas dan gerah di Jalan Lingkar Selatan, Jebrod, Cianjur. Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, membuatnya kehilangan pekerjaan sebagai kuli bangunan di Jakarta.
Pria yang beralamat di Kampung Kebandungan, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang ini sudah hampir setahun bekerja sebagai badut.
“Sebelumnya saya kuli bangunan di Jakarta, karena sekarang nggak ada panggilan jadi saya tekuni usaha ini,” tuturnya saat ditemui Cianjur Update, Senin (30/11/2020).
Dengan wajah penuh senyuman, ia mengaku bangga dan bersyukur dengan pekerjaannya saat ini lakukan karena halal.
“Karena tidak ada pekerjaan lain dan dari pada nganggur, apalagi masuk ke hal yang tidak baik, lebih baik gini, ini kan halal,” tuturnya.
Sejak pukul 08.30 sampai 18.00 Wib, Raka harus berusaha menghibur warga yang berhenti di lampu merah. Tak peduli panas, hujan, dan hiruk-pikuk kendaraan yang menyesakkan.
“Kalau awal-awal mah keliling kampung setiap hari, tapi kalau sekarang di sini aja,” ucapnya.
Tinggal bersama sang ibu dan belum berkeluarga, Raka mengaku sudah mengantongi izin dari satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini. “Ya karena situasi ekonomi, keluarga sudah tahu dan mengerti,” paparnya.
Dalam baju badut, Raka mengaku selalu kegerahan dan tak jarang keringat mengucur deras dari tubuhnya. Namun ia abaikan demi mencari nafkah yang halal. “Lumayan sih agak gerah,” ucapnya sembari tetap tersenyum ketika berbincang bersama Cianjur Update.
Meski memiliki penghasilan yang tak seberapa, Raka percaya segala rezeki yang dimilikinya akan selalu cukup.
“Paling kalau Sabtu-Minggu dapat Rp100 ribu atau Rp150 ribu, kalau hari biasa paling Rp50 ribu sampai Rp70 ribuan, insya Allah dicukupkan,” ungkapnya.
Tidak muluk-muluk, setelah kondisi ekonomi Indonesia pulih, ia hanya ingin bekerja dan mendapatkan penghasilan lebih baik demi keluarganya.
“Inginnya ya dapat pekerjaan. Tapi di situasi sekarang, dari pada kerja yang nggak-nggak lebih baik yang halal saja,” tandasnya.(afs/sis)