CIANJURUPDATE.COM – Aliansi Mapala Cianjur menggelar aksi pungut sampah di Alun-alun Cianjur pada 22 Februari 2025.
Kegiatan ini memperingati Hari Peduli Sampah Nasional sekaligus mengenang tragedi meledaknya TPA Leuwi Gajah.
Koordinator aksi, Whisnu Rifki Anggramesa, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk protes dan ajakan bertindak.
BACA JUGA: Pengelola Perumahan di Jawa Barat Diharap Segera Bangun TPS3R Mandiri untuk Kelola Sampah
“Pemerintah harus lebih tegas dalam menyediakan fasilitas dan menegakkan aturan. Masyarakat juga harus lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Sebanyak 15 trashbag sampah terkumpul di sepanjang Alun-alun Cianjur. Hal ini mencerminkan masalah sampah yang belum terselesaikan di wilayah tersebut.
Aksi ini juga sejalan dengan kampanye #IndonesiaGelap yang menyoroti krisis lingkungan.
BACA JUGA: PLN UP3 Cianjur Dukung Pengelolaan Sampah di UPTD dengan Peningkatan Daya Listrik
Kampanye ini mendesak pemerintah untuk segera menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai dan berkelanjutan.
Anggota Mapala Cianjur, Rifal, menyampaikan bahwa aksi ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah.
“Sampah dapat menjadi bencana yang merenggut nyawa, seperti tragedi TPA Leuwi Gajah pada 2005. Ini seharusnya menjadi pelajaran,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lahir Dari Sampah, Flowste Berkembang Jadi Identitas Karya Seni yang Unik
Peserta aksi membawa banner berisi advokasi dan informasi krisis lingkungan di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 50 peserta menyebar ke lima titik utama di Alun-alun Cianjur.
Mahasiswa Pecinta Alam Cianjur membersihkan sampah yang berserakan di area publik. Di tengah keramaian pengunjung, mereka juga mengadakan safari poster lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Alun-alun Cianjur adalah ikon budaya dengan simbol Ngaos, Mamaos, dan Maenpo. Namun, jika sampah terus berserakan, lingkungan semakin kritis dan manusia pun krisis.
Editor: Afsal Muhammad