Alasan Bangun Boarding School, MAN 1 Cianjur Pungut Orang Tua Siswa Rp 3,5 Juta

Perlu diketahui orang tua siswa boleh membantu dalam pembangunan fisik, tapi dalam bentuk sumbangan bukan bantuan.
Misalnya sekolah belum memiliki toilet, pagar, supaya ada toilet, pagar di sekolah itu, maka komite sekolah membuat proposal dan melakukan rapat dengan orang tua siswa dan tentu nilai tidak boleh ditentukan oleh komite maupun sekolah.
BACA JUGA: Kepala MAN 1 Cianjur Jual Aset Sekolah ke Tukang Rongsok, Kok Bisa?
Terpisah, salah seorang orang tua siswa kelas X menuturkan, bahwa ada beberapa orang tua setelah mengikuti rapat bersama komite dan pihak sekolah, yang merasa cukup keberatan dengan besaran pungutan atau sumbangan senilai Rp 3,5 juta per siswa. Meskipun peruntukannya demi kepentingan sekolah dalam membangun gedung boarding school.
“Ya ada juga setelah rapat itu yang mengeluhkan, bahwa kalau sumbangan dipatok segitu kan ada yang mampu atau tidak. Kalau sendiri, jika memang wajib segitu, paling dicicil saja. Meski cukup berat juga dengan nilainya,” ucap dia.
Adapun rincian biaya sumbangan senilai Rp 3.500.000 itu, tidak termasuk dengan SPP sebesar Rp 200.000, dan psikotes senilai Rp 150.000.
“Jadi untuk pembayaran pertama itu infak Rp 2.000.000, SPP 2 bulan Rp 400.000, psikotes Rp 150.000, dan sisa pembayaran (infak) dari nilai Rp 3,5 juta itu dapat dicicil sampai September 2024,” jelasnya.
BACA JUGA: Orang tua Mengeluh, SMKN 1 Cianjur Minta Sumbangan Per siswa Hingga Rp 4 Juta?
Sementara itu, Kepala MAN 1 Cianjur, Erma Sopiah mengaku, bahwa sumbangan atau pungutan yang bersifat infaq itu telah disepakati bersama. Bahkan menurutnya, infaq yang diberikan orang tua siswa itu merupakan satu hal yang positif. Dimana orang tua bisa sama-sama berkontribusi demi dunia pendidikan, dan amal bagi masa depan.