CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan jamaah Indonesia sudah mulai bertolak ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah di dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim mengatakan bahwa visa jamaah umrah di Tanah Air sudah diproses oleh pemerintah Arab Saudi. “Secara B to B visa sudah proses dan hari ini sudah mulai berangkat,” ujarnya, Minggu (1/11/2020).
Arfi mengatakan, pihaknya masih mendata berapa jumah jamaah umrah yang bertolak ke Arab Saudi setelah dibukanya ibadah umrah untuk jamaah di luar Arab Saudi mulai 1 November 2020.
Menurutnya, calon jamaah umrah harus terlebih dahulu melakukan swab test sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi. “Kami masih mendata karena terkait hasil PCR-nya,” ucapnya.
Ia menambahkan, para calon jamaah umrah Indonesia juga diminta untuk mengikuti semua protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah dan Arab Saudi. “Mengikuti protokol Pemerintah Saudi dan Indonesia,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Arab Saudi membuka kedatangan jamaah umrah dari luar negaranya dengan memberlakukan kriteria usia mulai 18-50 tahun.
Sebanyak 59.757 jamaah umrah Indonesia yang sudah mendapatkan nomor registrasi, namun terdampak oleh kebijakan Saudi karena pandemi Covid-19, sehingga tertunda keberangkatannya.
Mereka sudah mendaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan sudah diinput dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH). Dari jumlah itu, sebanyak 2.601 (4%) berusia di bawah 18 tahun, dan 30.828 (52%) jamaah berusia di atas 50 tahun.
Sementara itu, Bendahara Umum Asosiasi Muslim Pengusaha Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Muhammad Tauhid Hamdi mengatakan, sebagai tahap awal, hari ini AMPHURI mengirimkan tim advance ke Arab Saudi untuk melakukan survei terkait penyelenggaraan ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19.
“Rencana kami mau memberangkatkan pada jam 11.00, jam 12.00 Wib, di Terminal 3 (Bandara Soekarno-Hatta), (pakai) Saudia (Saudia Airlines). Tim advance dari AMPHURI sendiri ada sekitar 60 orang,” ujar Tauhid, Minggu (1/11/2020).
Arab Saudi, kata Taudhid, hanya memberikan kuota 10.000 jamaah umrah dari seluruh dunia setiap hari. Adapun Indonesia mendapatkan jatah sekitar 800-1.000 jamaah umrah per hari. Mereka yang boleh berangkat pun dibatasi umurnya antara 18 hingga 50 tahun.
Sebelum berangkat ke Arab Saudi, kata Tauhid, jamaah wajib melakukan tes swab PCR. Setelah mengantongi hasilnya, terbang dari Jakarta menuju ke Jeddah dan kemudian ke Madinah untuk karantina selama tiga. Setelah selesai karantina, jamaah baru menuju Mekkah untuk menjalankan ibadah umrah.
“Ibadah umrah hanya bisa satu kali untuk sekali perjalanan, itu pun harus melalui aplikasi I’tamarna. Kalau ibadah di masjid masih bisa dibuka,” paparnya.
Selain membatasi jamaah umrah yang datang, pemerintah Arab Saudi juga menaikkan pajak sekitar 30 persen. Akibatnya ongkos untuk ibadah umrah dari Indonesia juga melonjak menjadi sekitar Rp31 juta. “Jamaah yang telah mendaftar sebelumnya harus menyesuaikan karena tes PCR mahal,” ungkapnya.
Diakui Tauhid, kenaikan ongkos ibadah umrah dan batasan umur yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi membuat jamaah umrah turun.(sis/bbs)