Berita

Alih Fungsi Lahan Picu Banjir dan Longsor di Cianjur, Dedi Mulyadi Turun Tangan

CIANJURUPDATE.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons keluhan warga Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, terkait banjir dan longsor yang sering melanda daerah mereka.

Setelah melakukan inspeksi lapangan, Dedi menyimpulkan bahwa penyebab bencana tersebut adalah perubahan fungsi lahan di bagian hulu wilayah tersebut.

Menurutnya, banjir diakibatkan oleh konversi lahan dari perkebunan teh menjadi perkebunan stroberi yang dibangun dengan sistem rumah kaca.

BACA JUGA: Anastasya Putri, Anak Yatim Cianjur Jadi Anak Asuh Gubernur Dedi Mulyadi

Konversi ini dianggap mengganggu keseimbangan ekosistem dan aliran air alami.

“Ada laporan dari warga mengenai banjir. Setelah diperiksa, ternyata sungai yang seharusnya berliku malah diluruskan. Selain itu, di bagian hulu terjadi perubahan lahan dari perkebunan teh menjadi perkebunan stroberi yang dibangun dengan greenhouse,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

Ia juga menyoroti kurangnya pertimbangan dari pihak perusahaan dalam melakukan pembangunan dan konversi lahan.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Izinkan ASN Libur Kerja Demi Rawat Orang Tua Sakit, Begini Syaratnya

Dedi menyebut hal ini dapat menimbulkan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat.

“Biaya bencana jauh lebih mahal daripada biaya produksi. Saya adalah orang pertanian, saya mengerti arah kebijakan daerah. Namun, keduanya harus seimbang dan perhitungannya harus akurat,” ujarnya.

Dedi meminta Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, untuk lebih memahami kondisi lingkungan sebelum memberikan izin perubahan penggunaan lahan.

BACA JUGA: Ribuan Warga Cianjur Tumpah Ruah Sambut Gubernur Dedi Mulyadi Luncurkan Program “Nyaah Kaindung”

“Jika terjadi longsor dan banjir, akhirnya pemerintah yang harus bertanggung jawab. Oleh karena itu, setiap perubahan harus diperhitungkan dengan cermat,” tutupnya.

Editor: Afsal Muhammad

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button