Alun-Alun Cianjur Dibuka Lagi, Pedagang dan Warga Sambut Antusias

CIANJURUPDATE.COM – Setelah dua hari ditutup sementara, alun-alun Cianjur kini dibuka kembali. Kehadiran para pengunjung membuat suasana alun-alun kembali ramai.
Sebelumnya, penutupan alun-alun sempat memicu keluhan dari sejumlah warga dan pedagang. Mereka beranggapan seharusnya alun-alun tidak perlu ditutup sepenuhnya.
Seorang warga, Agris (17), mengungkapkan bahwa ia mengetahui penutupan dilakukan karena kunjungan Gubernur Jawa Barat.
BACA JUGA: Alun-alun Cianjur Ditutup Dua Hari, Sambut Kunjungan Gubernur Jabar
“Iya semestinya tidak harus sampai ditutup, kan bisa untuk dibersihkan sedikit demi sedikit tanpa harus ditutup,” ungkap dia, Minggu (13/4/2025).
Agris juga menambahkan bahwa setelah alun-alun dibuka kembali, pengunjung langsung memadati area tersebut.
“Sekarang pun pengunjung menjadi ramai dan para pedagang juga jadi ramai setelah alun-alun Cianjur dibuka kembali,” tambahnya.
BACA JUGA: Awali Tahun 2025, Komunitas Peduli Lingkungan ‘Clean The City’ di Alun-Alun Cianjur
Senada dengan Agris, seorang pedagang kaki lima, Neng Imas (41), juga menyayangkan keputusan penutupan. Ia merasa kehilangan pendapatan selama dua hari tersebut.
“Kemarin-kemarin mah sepi, sekarang sudah mulai ramai lagi, Alhamdulillah,” ujar Neng Imas saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, pendapatan para pedagang kaki lima sempat turun drastis akibat penutupan tersebut. Namun, ia bersyukur kini keadaan berangsur membaik setelah alun-alun kembali dibuka.
BACA JUGA: Aksi Anak-anak Jadikan Kolam Alun-alun Cianjur Tempat Berenang, Pemkab Prihatin
Sejumlah pedagang lain juga berharap agar ke depannya kebijakan penutupan dapat lebih mempertimbangkan nasib para pelaku usaha kecil. Mereka meminta agar pemerintah daerah mencari solusi alternatif saat perlu melakukan penertiban atau persiapan acara resmi.
Kini, alun-alun Cianjur kembali menjadi tempat favorit warga untuk bersantai dan berjualan. Pemerintah daerah pun diharapkan lebih memperhatikan dampak sosial setiap kebijakan yang diambil.
Editor: Afsal Muhammad