Berita

Anak SD di Cianjur ‘Sulap’ Limbah Plastik Jadi Gaun, Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan

×

Anak SD di Cianjur ‘Sulap’ Limbah Plastik Jadi Gaun, Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Anak SD di Cianjur Rubah Limbah Plastik Jadi Gaun, Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan
Anak SD di Cianjur Rubah Limbah Plastik Jadi Gaun, Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan.(Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

KLIK CIANJUR, Cianjur – Siapa sangka, limbah plastik yang tidak ternilai, bisa berubah menjadi sebuah karya yang indah. Hal itu yang dilakukan Maulana Abdul Latif. Anak berusia 11 tahun ini berhasil mendaur ulang sedotan plastik menjadi gaun yang cantik.

Siswa yang duduk di bangku kelas 5 di SDN Bojongherang berhasil mendaur ulang limbah plastik menjadi gaun indah hanya belajar melalui internet. Apa yang dilakukan Maulana, membawa pesan pelestarian lingkungan yang mahal bagi masyarakat.

Gaun yang dibuatnya memiliki corak warna merah, putih dan warna lainnya. Tidak sulit bagi Maulana mendapatkan bahan-bahan bekas untuk membuat gaun. Ia memanfaatkan barang bekas belanja sang ibu.

“Dibuat gini supaya terpakai aja dan tidak jadi limbah. Awalnya belajar dari Youtube, jadi dicoba aja bareng temen-temen,” kata dia kepada wartawan, Senin (11/7/2022).

Dibantu oleh beberapa temannya, Maulana hanyam mebutuhkan 24 jam untuk menyulap sampah plastik menjadi sebuah gaun sederhana. Ia pun bisa membautnya seorang diri, tetapi membutuhkan waktu lebih lama yaitu satu minggu.

Gaun ini bukan yang pertama kalinya ia buat. Sebelumnya, Maulana pernah membuat pigura foto dengan memanfaatkan kardus bekas dan membuat bunga plastik dari sedotan.

“Bikin seperti ini bukan pertama, sebelumnya juga pernah bikin pigura foto, bikin bunga hias plastik dari sedotan dan kertas,” kata dia.

Akan tetapi, hasil karyanya tersebut belum sama sekali dilirik pihak manapun. Sehingga sangat disayangkan, akan tetapi dirinya tidak pernah putus asa dan merasa minder.

Bahkan, dirinya akan kembali berinovasi membuat barang yang bernilai dari hasil daur ulang sampah. Namun, saat ini belum mendapatkan ide.

“Mau nanti bikin, tapi belum terpikirkan sekarang,” jelas dia.

Hal ini pun menarik perhatian Ketua Komunitas Zero Waste Cianjur, Sandi Mulyadi. Ia menilai, anak tersebut memberikan pesan pelestarian lingkungan kepada masyarakat.

“Anak ini memiliki lingkungan yang mendukung. Tidak serta merta anak ini bisa membuat ide tersebut jika tidak didukung oleh lingkungan yang baik dan peduli terhadap lingkungan,” ungkap dia.

Edukasi lingkungan terhadap anak-anak sangat penting dilakukan karena mereka yang akan menjadi penerus bumi. Bukan tidak mungkin, anak-anak saat ini malah merasakan kerusakan lingkungan yang lebih parah dari sekarang.

“Di Komunitas Zero Waste memang ada divisi bernama Zero Waste For Kids yang diperuntukan sebagai kaderisasi. Sebab, anak itu calon penerus bumi, kita mengedukasi yang disesuaikan dunia anak, karena dunia anak itu main sambil belajar,” jelas pria yang akrab disapa Mang Yadi ini.

Mang Yadi pun berharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan bisa memasukan edukasi lingkungan ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini sebagai upaya pelestarian lingkungan sejak dini.

“Karena edukasi itu harus dilakukan sejak dini,” tutup dia.(afs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan