Berita

Angka Kemiskinan di Cianjur Menurun Tapi Anak Muda yang Pengemis Masih Banyak, Sulit Cari Kerjaan di Kota Santri?

Namun, meskipun angka kemiskinan ekstrem telah turun, masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk menuntaskannya.

BACA JUGA: Bukan ASN, Bupati Minta Dinkes Cianjur Utamakan Warga Miskin Terkait Layanan Kesehatan

Herman menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja bersama berbagai elemen, termasuk Forkopimda, TNI, Polri, kepala desa, masyarakat, dan donatur.

Di sisi lain, meskipun angka kemiskinan menurun, jumlah anak muda yang menjadi pengemis di Cianjur justru meningkat.

Banyak di antara mereka yang menjadi manusia silver atau badut untuk mengemis.

Fenomena ini menunjukkan bahwa masih banyak anak muda yang kesulitan mencari pekerjaan di Cianjur.

Salah satu contohnya adalah Rahmat (20), pemuda yang memilih menjadi manusia silver karena sulit mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Sebut Kenaikan BBM Tidak Meningkatkan Kemiskinan Wamenkeu Diserang Netizen: Pembohong!!

“Saya memilih jadi manusia silver karena susah cari kerja. Penghasilan saya tidak menentu, kadang dapat Rp 50 ribu, kadang lebih, tapi jarang,” ujarnya.

Rahmat mengaku pekerjaan ini sangat melelahkan dan tidak jarang mendapatkan pandangan sinis dari orang-orang.

Asep, pemuda lain berusia 19 tahun, memilih menjadi badut pengamen karena alasan yang sama.

“Cari kerja di sini susah, jadi saya terpaksa jadi badut. Penghasilan juga tidak pasti, tapi biasanya dapat sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu sehari,” kata Asep.

Meski pekerjaan ini berat dan sering dianggap rendah oleh sebagian orang, Asep tetap menjalaninya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button