Anti Gagal! Begini Cara Agar Cabe Berbuah Lebat Menurut Petani Cabe Cianjur, Jarang Ada yang Pakai di Daerah Lain
![Anti Gagal! Begini Cara Agar Cabe Berbuah Lebat Menurut Petani Cabe Cianjur, Jarang Ada yang Pakai di Daerah Lain](/wp-content/uploads/2024/06/Anti-Gagal-Begini-Cara-Agar-Cabe-Berbuah-Lebat-Menurut-Petani-Cabe-Cianjur-Jarang-Ada-yang-Pakai-di-Daerah-Lain.jpg)
Penggunaan insektisida yang tepat dan teratur dapat membantu mengendalikan populasi hama ini dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Memasuki fase generatif, tanaman cabai memerlukan perlakuan khusus.
Pada fase ini, selain penggunaan pupuk kalium, diperlukan juga fungisida dan insektisida untuk melindungi tanaman dari penyakit dan serangan hama.
BACA JUGA:Â Cara Investasi dengan Budget Minim: Tips Efektif untuk Pemula
Aplikasi kalsium sangat penting untuk mencegah kerontokan bunga yang dapat mengakibatkan berkurangnya hasil panen.
Pengelolaan bunga yang baik dengan aplikasi kalsium dapat membantu menjaga agar bunga tetap kuat dan tidak mudah rontok.
Pemangkasan tunas yang tidak produktif juga menjadi bagian dari strategi pemeliharaan tanaman cabai.
Tunas-tunas ini cenderung menyerap nutrisi yang seharusnya dialokasikan untuk tunas produktif dan buah.
Dengan memangkas tunas yang tidak produktif, nutrisi yang ada dapat difokuskan untuk mendukung pertumbuhan bunga dan buah.
Selain itu, pemangkasan juga membantu sirkulasi udara di sekitar tanaman, mengurangi risiko infeksi jamur.
Proses penyemprotan juga mendapatkan perhatian khusus dalam video ini.
Penyemprotan dilakukan dengan kombinasi fungisida, pupuk kalium, dan insektisida.
Fungisida digunakan untuk mencegah infeksi jamur yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
Pupuk kalium ditambahkan dalam larutan penyemprotan untuk memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan selama fase generatif.