CIANJURUPDATE.COM - Masih adanya sejumlah orang yang menolak vaksinasi karena mengkhawatirkan banyak hal, salah satunya adalah kandungan yang ada di dalam vaksin Covid-19. Di Indonesia sendiri, sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 sudah didatangkan sejak 12 Januari 2021 lalu. Indonesia, dengan berbagai pertimbangan, memilih vaksin Sinovac untuk diberikan pada masyarakat Indonesia secara bertahap dengan target vaksinasi dilakukan selama satu tahun ke depan. Kandungan Vaksin Covid-19 Vaksin diberikan supaya tubuh memiliki kekebalan terhadap virus corona. Beda jenis vaksin, beda pula bahan baku yang digunakan. Lantas, apa saja sih kandungan dalam bahan baku aneka vaksin Covid-19? Simak penjelasannya di bawah ini: Virus yang Tidak Aktif (inactivated) Sejumlah jenis vaksin Covid-19 menggunakan virus yang tidak aktif (inactivated) atau yang sudah mati sebagai bahan bakunya. Berdasarkan informasi dari WHO, para peneliti akan mengambil sampel virus corona dari pasien yang terinfeksi. Kemudian, virus tersebut dinonaktifkan atau dibunuh dengan menggunakan panas, bahan kimia, atau radiasi. Virus yang sudah tidak aktif ini selanjutnya akan dicampurkan dengan beberapa senyawa yang bisa meningkatkan respons terhadap vaksin. Kelak, saat disuntikkan, vaksin dari bahan baku ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus sehingga kebal nantinya. Beberapa pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku virus yang tidak aktif adalah Sinovac, Sinopharm, Sinopharm-Wuhan, dan Bharat Biotech. Protein (Bagian Spesifik Virus) Bahan baku vaksin selanjutnya berasal dari bagian virus yang sangat spesifik, yakni protein. Perlu diketahui bahwa virus Sars-Cov-2 dipenuhi dengan protein yang digunakan untuk memasuki sel tubuh manusia. Salah satu jenis vaksin yang menggunakan bahan baku protein dari virus corona adalah Novavax. Vaksin ini bekerja dengan mengajarkan sistem imun Anda untuk menghasilkan antibodi bagi protein virus corona. Selain Novavax, pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Vector Institute. Kandungan mRNA dalam Vaksin Covid-19 Bahan baku vaksin Covid-19 yang menjadi banyak perbincangan adalah messenger RNA (mRNA), yakni materi genetik yang dibaca sel-sel tubuh kita untuk menghasilkan proteinVirus Corona atau Sars Cov-2 adalah jenis virus RNA (ribonucleic acid), yaitu merupakan virus dengan materi genetik berantai tunggal. mRNA tergolong rapuh dan dibelah menjadi potongan kecil oleh enzim tubuh kita jika disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Untuk melindunginya, perusahaan yang membuat vaksin ini membungkus mRNA dalam media berminyak yang terbuat dari nanopartikel lipid. Setelah menerima vaksin, beberapa protein berujung runcing (spike proteins) yang dihasilkan virus corona membentuk ujung lainnya yang berpindah ke permukaan sel dan menancapkan ujungnya. Sel-sel tubuh yang mendapatkan vaksin juga akan memecah beberapa protein tersebut menjadi serpihan-serpihan kecil yang berada di permukaannya. Ujung protein yang menonjol dan serpihan protein ini kemudian dapat diidentifikasi dan direspons oleh sistem kekebalan tubuh kita. Pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Pfizer-BioNTech dan Moderna. ChAdOx1 DalamVaksin Covid-19 ChAdOx1 adalah bahan baku vaksin yang berasal dari modifikasi adenovirus. Dalam pembuatan bahan baku ini, para peneliti menambahkan gen virus (DNA) ke virus lain yang disebut adenovirus (virus penyebab flu atau pilek). Setelah disuntikkan, gen ini akan dibaca dan disalin ke dalam molekul mRNA, kemudian akan membuat protein spike dari virus corona. Nantinya, sistem kekebalan tubuh akan terangsang untuk menghasilkan antibodi dan bahkan bisa bereaksi lebih kuat dengan mengirimkan sinyal peringatan untuk mengaktifkan sel kekebalan. Pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Oxford-AstraZeneca. Kandungam Ad5 atau Ad26 Sama seperti ChAdOx1, Ad5 atau Ad26 adalah bahan baku vaksin yang berasal dari adenovirus. Para peneliti menambahkan gen virus corona ke jenis adenovirus, yaitu Ad5 atau Ad26 untuk direkayasa. Kelak, saat disuntikkan ke dalam tubuh, bahan ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Adapun pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Cansino, Johnson&Johnson, dan Gamaleya. Beberapa jenis vaksin Covid-19 sudah dapat digunakan, tapi belum semuanya ada di Indonesia. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir dengan vaksin-vaksin yang sudah beredar ini. Dalam proses pembuatannya, vaksin melewati tiga fase dengan pengujian yang ketat. Awalnya, setiap vaksin yang sedang dikembangkan harus menjalani pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan antigen mana yang harus digunakan untuk memicu respons kekebalan tubuh. Selanjutnya, vaksin akan diuji pada hewan untuk mengevaluasi potensi dan keamanannya dalam mencegah penyakit. Terakhir, jika berhasil memicu respons kekebalan, vaksin akan melewati uji klinis pada manusia. Vaksin bisa membantu mencegah Anda terinfeksi virus corona dan mengurangi penyebarannya. Marilah kita berpartisipasi dalam program vaksinasi ini supaya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.(ct7/sis)