CIANJURUPDATE.COM, Cibeber– Nasib malang dialami gadis belia berinisial RN (17) warga Kampung Salongok RT 03 RW 03 Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, yang alami tindak kekerasan diduga dilakukan oleh majikan.
Sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban masih membekas akibat perilaku sang majikan yang tega melakukan kekerasan terhadap korban selama enam bulan bekerja.
“Saya dipukul di kepala berkali-kali, juga ditendang kaki sama majikan, bahkan juga sering ditelanjangi dan disuruh tidur di balkon,” ungkap RN kepada Wartawan.
Dengan rambut plontos, kondisi psikologis korban tampak masih terguncang akibat digunduli oleh majikannya, pendengarannya pun terganggu serta penglihatan menjadi kabur akibat disiram air cabe oleh majikannya.
Majikan Korban Seorang ASN
Mirisnya, menurut keterangan korban, pelaku yang tinggal di wilayah Kebon Kelapa Jakarta Pusat diduga adalah seorang ASN.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cabang Cianjur Ali Hildan mengatakan, setelah mendapat informasi dari pihak desa, Astakira langsung melakukan pengecekan ke pihak keluarga dan korban mengenai dugaan kekerasan yang dialami oleh korban selama bekerja di rumah majikannya di Jakarta.
“Korban mengaku bahwa ia telah mendapatkan penyiksaan dan pelecehan dari majikannya beberapa Minggu lalu,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022).
Mirisnya, lanjut Ali, korban selama bekerja tidak mendapatkan haknya, sekalipun mendapatkan haknya, hak korban dipotong dengan dalih untuk mengganti barang-barang yang rusak.
“Padahal menurut korban, barang-barang yang rusak dilakukan oleh anak majikannya sendiri,” tuturnya.
Maka dari itu, lebih lanjut Ali, Astakira akan mengungkap kasus ini karena sudah termasuk ke dalam kategori majikan yang tidak manusiawi dan biadab.
“Karena seharusnya si majikan memperlakukan ART seperti anaknya sendiri dan harus memberi haknya bukan tidak diberikan haknya dan di siksa,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten Cianjur agar korban mendapatkan pendampingan psikologi.
Pihaknya menambahkan, kini korban sudah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Prajurit Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.
“Kami berharap kepada Pemkab Cianjur bisa mendapingi korban hingga sembuh seperti sedia kala,” tutup dia.(ren)