Berita

Atasi Kekeringan, BPBD Cianjur Bakal Libatkan PUPR dan Perumdam

Untuk mendapatkan air, warga harus menempuh perjalanan beberapa kilometer selama 30 menit ke Sungai Ciupuh atau Cilaku. Menuruni bukit, melalui jalan terjal, dengan tanah dan batu.

Baca Juga: Kekeringan, Warga Pasirhuni Turun Gunung ke Sungai Demi Dapat Air

Abdul Gopur, salah seorang warga Pasirhuni, menuturkan, sebagian warga sampai rela berangkat malam ke sungai. Tak jarang harus berebut air dengan warga lainnya.

“Sekarang pun warga Pasirhuni masih kesulitan. Sebagian ada yang mengambil air malam hari, itu pun berebutan karena sumber air yang minim dan kecil. Jadi satu-satunya cara yang punya motor mah ya, ke sungai Ciupuh atau ke Cilaku,” tuturnya saat diwawancara, Senin (10/6/2019).

Selain berdampak pada kebutuhan sehari-hari, kekurangan air juga berpengaruh pada rencana masyarakat merenovai musala. Hal itu mengingat air menjadi salah satu bahan untuk membangun.

“Rencananya bulan ini kami akan renovasi musala, otomatis bakal banyak menggunakan air untuk mengaduk bahan bangunan dan sebagainya. Pasti sulit deui wae tentang air,” tambahnya.

Sampai kini, belum ada lagi program air bersih yang mampu membantu warga Cikadu mengatasi kekeringan. Menurut Abdul, saat ini warga memilih pasrah sambil menunggu rencana pemerintah setempat dalam menanggulangi kesulitan air ini. (yan/ct1)

Reporter : Dian Tardian
Editor : M Reza Fauzie

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button