Atlet Usia Dini Taekwondo Cianjur Terus Semangat Berprestasi di Tengah Pandemi
“Motivasiku adalah orang tuaku, aku ingin menjadi atlet berprestasi seperti Ayah,” ucapnya.
Ratu pun mengatakan, pernah mengikuti kejuaraan di Festival Poomsae Specta Taekwondo Smansa dan berhasil menjadi Juara 2. Selain itu, uang pun ikut serta dalam Festival Poomsae di Universitas Pertahanan.
Terakhir, ada Reinata Mutiara Yasin (10). Ia menuturkan, akan terus berlatih Taekwondo dengan keras agar bisa mencapai prestasi membanggakan, khususnya di nomor Poomsae.
“Sejak kelas 1 SD, saya mulai gemar berlatih Taekwondo. Karena bisa memperkuat gerakan dan kemampuan beladiri,” ungkapnya.
Reinata juga mengatakan, ia pernah menjadi Juara 1 Poomsae Spekta Smansa Cianjur se-Jawa Barat.
Namun, selain menekuni olahraga Taekwondo, Rainata juga mempunyai bakat menari tradisional dan kini tengah mengikuti pelatihan Sanggar Tari Sekar Panghegar.
“Saya pernah menjadi Juara 2 Tari Jaipongan se-Jawa Barat juga. Harapan ke depannya, semoga saya bisa mengembangkan prestasi dan mengharumkan nama Cianjur. Baik di bidang Taekwondo maupun di tari tradisional,” ungkapnya.
Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia Kabupaten Cianjur, Deni Komara SE mengatakan, sebagai pelatih ia terus memberikan motivasi pada seluruh anak didiknya agar terus semangat dan rajin berlatih. Baik latihan bersama maupun secara mandiri.
“Anak usia dini yang saya latih sebenarnya ada banyak sekali. Tetapi untuk anak usia dini yang berprestasi dalam bidang Poomsae (jurus), kurang lebih jumlahnya ada sekitar 12 anak. Sementara anak yang berprestasi di bidang Kyorugi (tarung) ada sekitar 16 orang,” terangnya.