Nasional

Awas! Ada Hoaks Soal BBM Naik

“Kalau biaya lebih tinggi yang ditunjukan dengan ICP (Indonesia Crude Price) dan kurs, maka ada kemungkinan harga minyak solar akan disesuaikan. Menurut saya kemungkinan ini sangat tinggi dilakukan di awal tahun depan,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa dikutip Tirto.id, Selasa (20/8/2019) lalu.

Diketahui, penetapan alokasi subsidi untuk solar didasarkan dalam asumsi harga minyak Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun, apabila melihat asumsi makro pemerintah, seharusnya pilihan yang diambil dalam subisidi solar bukan Rp1.000 per liter.

Hal itu disebabkan pemerintah sudah mematok asumsi ICP sebesar 65 dolar AS atau meningkat daripada tahun 2019 dengan angka angka 63 dolar AS. Sementara itu, asumsi harga rupiah terhadap dolar ditetapkan di kisaran Rp14.000/dolar AS.

Penjelasan Sri Mulyani Terkait BBM Naik

Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak merasa khawatir terhadap kenaikan tarif listrik, sampai BBM di tahun depan. Sri Mulyani mengungkapkan hal itu dikarenakan pemerintah masih mempunyai ruang dalam melakukan penyesuaian kebijakan, mau dari sisi harga jual atau pun subsidi.

“Jadi di luar volume akan terjadi perubahan yang mungkin tidak sama persis dengan asumsinya. Di situlah kita lihat policy yang harus ambil diambil dengan mempertimbangkan banyak hal. Di 2020 kami akan lihat dinamikanya dan kami akan lihat policy yang akan kami ambil,” kata dia di Gedung DPR RI, Selasa (20/8/2019) lalu.(ct1)

Penulis: Afsal Muhammad

Sumber: Kompas.com dan Tirto.id

Laman sebelumnya 1 2 3

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button