Back To School! Bupati Cianjur Tekankan Agar Tidak Ada Kasus Perpeloncoan di Sekolah, Jangan Sampai Ada Bullying
![Back To School! Bupati Cianjur Tekankan Agar Tidak Ada Kasus Perpeloncoan di Sekolah, Jangan Sampai Ada Bullying](/wp-content/uploads/2024/07/Back-To-School-Bupati-Cianjur-Tekankan-Agar-Tidak-Ada-Kasus-Perpeloncoan-di-Sekolah-Jangan-Sampai-Ada-Bullying.jpeg)
“Pada prinsipnya ketika kita berbicara MPLS, maka berarti ini dari situasi baru jadi dari jenjang SD ke jenjang SMP,” ungkap dia.
Maka, lanjut dia, saat masuk ke jenjang SMP harus dikenalkan dengan lingkungan yang baru untuk siswa. Kemudian, harus memiliki karakter yang jelas dalam melaksanakan MPLS.
“Dalam tiga hari pelaksanaan MPLS ada beberapa materi yang akan diberikan ke siswa, mulai pengenalan lingkungan sekolah, cara belajar, pendidikan karakter,” tutur dia.
Sehingga, kata dia, nantinya ketika tiga hari sudah mengenal lingkungan dan tahu tata caranya, diharapkan hari berikutnya pada Kamis anak-anak siswa baru bisa menyesuaikan dengan lingkungan situasi yang barunya.
“Disdik sudah memberikan surat edaran. Jadi di situ ada tata caranya sampai ke penjadwalan materi yang harus diberikan. Makannya ada pelajaran bullying,” ujar Helmi.
Sehingga, ketika siswa sudah masuk dalam kegiatan belajar, mereka paham bahwa tidak dibolehkan adanya tindakan kekerasan di lingkungan sekolah.
Menurutnya, semua materi masalah kekerasan, kesetaraan gender, itu sudah diberikan. Sehingga nanti pas belajar ketika anak menemukan sesuatu hal kekerasan, maka dia bisa melaporkan.
BACA JUGA:Â Jelang Hari Anak Nasional, PLN UP3 Cianjur Nyalakan Harapan Siswa Sekolah Lewat Light up The Dream
“Karena nanti juga akan diberi tahu bahwa di setiap sekolah ada tim tindakan pencegahan kekerasan. Jadi ketika anak sudah paham materi soal kekerasan, ketika ada masalah dia bisa langsung melaporkan dan tidak ada rasa ketakutan ketika ada hal yang ditemukan oleh anak,” tegasnya.