banner 325x300
Berita

Bahan Pangan Naik, Pelaku Usaha Warteg di Cipanas Pusing

×

Bahan Pangan Naik, Pelaku Usaha Warteg di Cipanas Pusing

Sebarkan artikel ini
Bahan Pangan Naik, Pelaku Usaha Warteg di Cipanas Pusing
Bahan Pangan Naik, Pelaku Usaha Warteg di Cipanas Pusing.(Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

KLIK CIANJUR, Cipanas – Sejumlah harga bahan pangan tercatat mengalami kenaikan mulai satu bulan yang lalu. Bahkan, tingginya harga bahan seperti cabai, terigu hingga telur ayam bahkan beras pun ikut naik.

Banyak masyarakat Cianjur khususnya di wilayah Cipanas mengeluhkan tingginya harga bahan pangan di tingkat konsumen. Di sisi lain, para pedagang menyebut, mahalnya harga dipengaruhi permintaan yang tinggi dari konsumen.

Kenaikan harga bahan pokok ini pun ikut mempengaruhi para pelaku usaha warung nasi (warnas) atau warteg di Cipanas, Cianjur. Diketahui, warnas memiliki banyak pilihan menu yang juga memanfaatkan banyak bahan pangan.

Salah satu pemilik warnas atau warteg yang ada di wilayah Sindanglaya Cipanas, Mamat Ramah (48) menilai, tingginya harga ini membuat pelaku usaha warnas pusing. Pasalnya, pedagang tak bisa menaikkan harga secara tiba-tiba dari makanan yang dijualnya.

“Naiknya harga bahan pokok ikut memusingkan para warnas, karena daya beli masyarakat belum pulih sehingga cukup berat untuk menaikan harga menu di warnas,” ucap dia, Selasa (29/8/2022).

Baca Juga: KKN UM Bandung Gelar Seminar UMKM di Desa Babakankaret Cianjur

Ia pun mendapatkan informasi dari sejumlah pedagang di pasaran bahwa jumlah bahan pangan inti mengalami kenaikan, diantaranya telur ayam, cabai, terigu dan beras.

“Naiknya cukup lumayan signifikan dan lama lagi apa lagi minyak sudah berapa bulan, tapi alhamdulillah sekarang sudah mulai turun walaupun belum stabil dulu,” kata dia.

“Dan juga sekarang lagi meroket itu harga telor hingga tembus Rp 32 ribu, padahal di warnas atau rumahan juga telur itu sudah menjadi bagian hal yang wajid, sekarang naik pula,” tambahnya.

Kenaikan harga yang dipandang memberatkan pengusaha warnas ini membuat ia perlu memutar otak dalam menyiasatinya. Namun, mengurangi porsi pesanan per piring bagi pelanggan bukan jalan yang diambil tapi mau tidak mau harus menaikan harga.

“Masih tetap kang, kasihan pelanggan kalau porsinya dikurangi tapi yah mau gimana lagi paling naik Rp 1 ribu aja. Misal harga Rp 10 ribu perporsi kini menjadi Rp 11 ribu,” tuturnya.

Ia pun khawatir, pengusaha warnas perlu bertahan cukup lama dengan begini terus pun khawatir, pengusaha warnas perlu bertahan cukup lama dengan harga tinggi yang berlaku saat ini di pasaran.

“Yah mudah-mudahan saja perkataan Pak Presiden dua pekan lagi harga telur akan turun itu terjadi, bahkan harga-harga yang lainya pun ikut turun juga,” ungkap dia.

Baca Juga: Sekretaris Komisi 1 DPRD Jabar Gencar Sosialisasi Soal Desa Wisata

Senada, Seorang pelaku usaha warnas neneng (34) mengatakan, pihaknya pun merasa pusing dengan naiknya harga-harga bahan pangan mengalami kenaikan.

“Iya kang, saya juga bingung. Coba dagangan saya sepi, bahan pangan pada naik, makin sepi dong. Apa lagi kalau ngejual sama pelanggan juga saya tidak enak tiba-tiba naikin harga,” ucap dia.

Namun pihaknya berbeda dengan pedagang lainya, pihaknya tidak menaikan harga perporsinya. Namun ia hanya mengurangi porsinya.

“Yah, paling saya mah ngurangin dikit aja porsinya. Cuman ini juga saya tidak enak ke pelanggan, tapi mau tidak mau harus karena saya juga harus ada untungnya,” tutup dia.(ren)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan