Nasional

Banjir Bandang Terjang Flores NTT, 54 Orang Meninggal dan Ratusan Rumah Rusak Parah

Ia menambahkan, pemerintah daerah bersama berbagai elemen saat ini masih terus bergerak di lapangan untuk melakukan langkah penanggulangan dampak bencana, baik pencarian dan evakuasi korban maupun penanganan korban yang selamat.

“Saat ini upaya pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan. Upaya pencarian itu dilakukan oleh petugas dengan dukungan berbagai elemen masyarakat setempat,” ungkapnya.

Keterbatasan Alat Berat

Camat Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur Damianus Wuran mengungkapkan, meski telah menemukan banyak korban jiwa, namun keterbatasan peralatan juga disebut menjadi penghambat upaya pencarian korban di lokasi banjir bandang.

Bahkan hingga saat ini, warga masih melakukan pencarian korban secara mandiri di lokasi kejadian. Alasannya persediaan alat berat yang ada di Pulau Adonara sudah dimobilisasi untuk mendukung penanganan bencana serupa di Kecamatan Ile Boleng.

“Karena korban yang di Ile Boleng lebih banyak sehingga evakuasi alat berat diprioritaskan ke sana, kami kesulitan alat berat dan pencarian korban jadi lambat,” terangnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, penyebab hujan di daerah tersebut yakni hujan dengan intensitas tinggi dan terus-menerus.

Peristiwa banjir bandang ini menimpa Desa Nelelamadike (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak (Kelurahan Waiwerang atau Ibu Kota Kecamatan Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Desa Pandai (Kecamatan Wotan Ulumado), serta Desa Waiwadan dan Desa Duwanur (Kecamatan Adonara Barat).

“Menurut Prakiraan Curah Hujan Dasarian I-III April 2021, kawasan Flores Timur termasuk kategori curah hujan menengah hingga tinggi,” tuturnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button