Bank Indonesia Perlu Menahan Suku Bunga Acuan di Level Enam Persen
![Bank Indonesia Perlu Menahan Suku Bunga Acuan di Level Enam Persen](/wp-content/uploads/2024/10/Bank-Indonesia-Perlu-Menahan-Suku-Bunga-Acuan-di-Level-Enam-Persen.webp)
Secara bulanan, komponen harga bergejolak mencatat deflasi keenam kalinya tahun ini, sedikit turun menjadi 1,34 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada September 2024, dibandingkan dengan 1,24 persen mtm pada Agustus 2024.
Penurunan ini didorong oleh penurunan harga cabai merah, cabai rawit, dan telur akibat peningkatan pasokan setelah musim panen.
Sementara itu, komponen harga yang diatur pemerintah mencatat inflasi tahunan sebesar 1,40 persen yoy pada September 2024, sedikit menurun dari 1,68 persen yoy pada Agustus 2024.
BACA JUGA:Â Ekonomi Indonesia Tetap Stabil, Inflasi Terkendali di Tengah Penurunan Harga Pangan
Penurunan harga yang diatur pemerintah terutama dipicu oleh komoditas bensin setelah penyesuaian harga bahan bakar non-subsidi.
Riefky juga mencatat bahwa optimisme konsumen sedikit menurun pada September dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen Bank Indonesia yang berada di angka 123,5, turun dari 124,4 pada Agustus 2024.
Penurunan ini berhubungan erat dengan deflasi yang terus berlangsung selama lima bulan terakhir.
Di sisi lain, stabilnya nilai tukar rupiah dalam satu minggu terakhir menjadi berita baik dalam aspek moneter.
Meskipun tantangan seperti meningkatnya tensi geopolitik global dan program stimulus Tiongkok masih menjadi perhatian, Indonesia telah menikmati aliran modal asing sekitar USD1,93 miliar, dengan dominasi arus masuk ke pasar obligasi.
“Dengan demikian, pemotongan suku bunga acuan oleh BI cenderung belum mendesak untuk dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur BI bulan Oktober ini,” tutup Riefky.