Berita

Bansos Berupa Uang Tunai Kurangi Potensi ‘Pemain’ di Rantai Pasok

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) di Kabupaten Cianjur diketahui memiliki banyak masalah. Hal ini pun berdampak pada kesejahteraan masyarakat kecil dan keberlangsungan usaha para pelaku UMKM.

Hal ini pun ditanggapi pakar ekonomi dari Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Herlan Firmansyah. Ia menilai, sebaiknya bantuan diberikan berupa uang tunai. Sebab, jika bantuan diberikan berupa barang, akan banyak yang ‘bermain’ dan ‘pemain’ pada setiap rantai pasok.

“Sehingga penerima sesungguhnya tidak menerima sesuai pos anggaran yang seharusnya,” tuturnya kepada Cianjur Update, Sabtu (23/1/2021).

Herlan menilai, pelaku UKM yang tidak mendapat bantuan memang banyak dan tidak hanya di Cianjur. Ia menyebut, sebaiknya dana dari CRS, dan Zakat Infak Shodaqoh (ZIS) yang dikelola Baznas, UPZ, dan LAD bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan UKM yang belum tersentuh bantuan.

“Menurut UU Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, dana zakat yang dikelola BAZNAS, UPZ dan LAZ dapat digunakan untuk program pemberdayaan yang sifatnya produktif, selain untuk pendistribusian yang sifatnya konsumtif,” ujarnya.

Selain itu, Herlan mengatakan, apabila penyaluran perlindungan sosial diberikan berupa barang, maka rantai pasoknya wajib melibatkan UKM dan harus dipayungi Peraturan Bupati (Perbup).

“Perda sudah ada hanya Perbup yang belum tuntas, maka harus segera dituntaskan, agar segera ada payung hukum yang lebih profesional untuk penguatan UMKM,” jelas dia.

Herlan menilai kondisi ekonomi saat ini memang berat dan pemerintah harus melakukan intervensi pasar, salah satunya dengan melakukan operasi pasar.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button