Jabar

Bantah Ada Klaster Sekolah di Jabar, Ridwan Kamil: Mayoritas Daerah Masuk Zona Kuning

Meski bebas zona oranye dan merah, disiplin prokes 5M harus ditingkatkan karena pandemi belum usai. Kenyataannya sudah terlihat.

“Data per 23 September 2021 tingkat kepatuhan warga Jabar dalam memakai masker mencapai 91,09 persen dan jaga jarak 89,54 persen,” paparnya.

Kasus Aktif Covid-19 di Jabar Turun

Emil juga menyampaikan kabar gembira lain, yakni angka kasus aktif yang kembali menurun. Data Bersatu Lawan Covid (BLC) periode 23 September 2021, angka kasus aktif di Jabar hanya 3.843 atau turun 143 kasus dari hari sebelumnya. Di satu sisi angka kesembuhan meningkat 373 menjadi 683.088 orang.

“Kasus aktif tinggal 3.800-an sehingga mudah-mudahan seiring waktu, dukungan beberapa minggu ke depan kita bisa mengurangi drastis lagi kasus aktif yang ada di Jawa Barat,” ungkapnya.

Dari jumlah tersebut, ada tiga daerah yang memiliki angka kasus aktif paling tinggi yakni Kota Cimahi 2,96 persen, Kabupaten Ciamis 1,62 persen, dan Kabupaten Bandung 1,16 persen.

Emil menambahkan, tingkat keterisian kamar tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) untuk Covid-19 di rumah sakit rujukan kembali menurun.

“Dari puncaknya yang menjadi 91 persen kini menjadi 6,28 persen saja per 23 September 2021,” imbuhnya.

Klaster Covid-19 di Sekolah Dipastikan Tidak Ada

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), Dedi Supandi memastikan, tidak ada klaster Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Hal itu, telah ia pastikan melalui jejaring dan pengawas di cabang-cabang dinas pendidikan daerah.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button