Begini Cara Mengenali Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit Chikungunya
CIANJURUPDATE.COM – Musim hujan tengah mengguyur Kabupaten Cianjur sejak beberapa bulan terakhir, bahaya nyamuk pembawa virus pun mulai mengintai, termasuk chikungunya dan demam berdarah (DBD). Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.
Penyebaran chikungunya tidak bisa secara langsung dari orang ke orang, karena virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk. Virus chikungunya banyak ditemukan di negara-negara tropis.
Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan ini terjadi pada saat dini hari dan sore hari. Sehingga orang yang sering berada di luar rumah, akan lebih rentan terkena virus ini.
Nyamuk ini lebih banyak hidup dan berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam ruangan dan juga mendiami beberapa jenis tempat, seperti wadah penampungan air, bak mandi, hingga pot serta vas bunga berisi air.
Gejala utama yang sering muncul adalah demam, kemudian nyeri sendi yang keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh. Nyeri sendi ini umumnya berlangsung selama berminggu-minggu. Gejala ini muncul tidak lama setelah gejala demam.
Gejala yang terjadi setelah tergigit nyamuk yang membawa virus akan mulai terasa pada 4–8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2–12 hari setelah gigitan. Gejala-gejala awalnya menyerupai gejala-gejala flu. Termasuk beberapa gejala seperti kedinginan, sakit kepala tidak tertahankan, ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh, kelelahan, serta mual dan muntah.