Berita

Begini Penampakan Jembatan di Desa Gelarpawitan Cidaun Pasca-banjir Dua Tahun Lalu

CIANJURUPDATE.COM, Cidaun – Pasca-banjir dua tahun lalu, jembatan di Kampung Datar Bolang RT 01/RW 08, Desa Gelarpawitan, Kecamatan Cidaun, belum kunjung dibangun kembali. Alhasil, warga pun berinisiatif secara swadaya membangun jembatan dari kayu dan bambu.

Warga Desa Gelarpawitan, Saepuh Saderi (35) mengatakan jembatan ini merupakan penghubung antara Desa Gelarpawitan dan Desa Neglasari yang sudah dua tahun tak dapat perhatian pemerintah, namun masih tetap dipergunakan.

“Jembatan ini masih dipergunakan warga desa untuk melintas antar desa, meskipun dalam keadaan membahayakan. Tapi mau bagaimana lagi, karena ini satu-satunya akses utama yang bisa dilalui, khususnya warga Desa Gelarpawitan dan Desa Neglasari,” ujarnya kepada Cianjur Today, Selasa (13/4/2021).

BAMBU: Pasca-banjir dua tahun lalu, jembatan di Desa Gelarpawitan Cidaun, belum kunjung dibangun kembali. (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

Sementara itu, Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto mengatakan, sejak 2018 pasca-banjir, jembatan Gelarpawitan pun dibangun berdasarkan hasil swadaya masyarakat saja, dengan bahan seadanya seperti kayu dan bambu.

“Jembatan ini dibangun pada 2009 dari hasil dana Banprov. Setahu saya, mulanya bagus, bisa dilalui kendaraan roda dua bahkan roda empat. Namun pasca-banjir datang, sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat. Tapi untuk roda dua masih ada sebagian orang yang memaksakan, meskipun sebenarnya sangat berbahaya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selama dua tahun lebih jembatan hanya dirawat dan dibangun berdasarkan hasil swadaya masyarakat saja. Menurutnya, ini mengkhawatirkan jika banjir kembali datang dan akses jalan benar-benar akan terisolir.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button