CIANJURUPDATE.COM – Chindi Silviani (21), seorang atlet lari asal Kampung Cicadas RT 01/RW 04 Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur alami patah tulang di kedua tangannya saat latihan.
Diketahui, Chindi alami patah tulang saat latihan tersebut sejak Desember 2023 lalu, berencana untuk event lari gawang yang akan di selenggarakan di Solo.
Namun, hingga kini Chindi belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat atau Komite Olahraga Nasional (Koni) Kabupaten Cianjur.
Sehingga, pihak keluarga membawa atlet lari muda itu untuk melakukan perawatan patah tulang seperti operasi di rumah sakit dengan mandiri tidak bantuan dari pihak pemerintah atau Koni Cianjur.
BACA JUGA: KONI Cianjur Apresiasi dan Berikan Penghargaan Bagi Insan Atlet Berprestasi
Ayah Chindi, Ace Sopian (44) mengungkapkan, Chindi sudah lama tergabung di Koni Cianjur dari tahun 2017 sebagai pelari 200 dan 400 meter.
“Nah tahun kemarin itu, sepulang event dari Bekasi, ada rencana event di di Solo yakni Lari gawang. Sementara atlet lari Gawang nggak ada, jadi anak saya di kasi program lari 100 meter gawang,” ucap dia, Rabu (19/6/2024).
Ssementara, kata dia, anaknya tidak terbiasa lari gawang. Hal ini membuat atlet lari muda Cianjur itu terjatuh saat latihan sehingga patah tulang di kedua lengannya.
“Ya kan anak saya tidak terbiasa lari gawang, jadi pas di loncatan terakhir kakinya nyangkut ke gawang sampe dia terjatuh yang akhirnya kedua tangan anak saya patah,” ungkap dia.
BACA JUGA: Dilantik Jadi Ketua Koni Cianjur, Azis: Saya Akan Bekerja Keras
Ia mengungkapkan, setelah dirawat di RSUD Sayang Cianjur selama 10 hari, pihak Koni Cianjur belum ada yang menjenguknya atau membantu saat pengobatan.
“Awal juga pas langsung bawa ke rumah sakit sampai hari ke se-10 di rumah sakit tidak ada satupun yang menjenguk dari Koni Cianjur. Cuma pelatihnya aja yang datang dan pelatihnya pun juga bingung kepada gak ada perhatian,” kata dia.
Sejak operasi pertama pada Desember 2023, dua pekan yang lalu, Chindi harus menjalanai operasi yang kedua kalinya. Hal ini dikarenakan terdapat infeksi di tangannya.
“Desember kemarin kan udah dioperasi dua kali, tapi kata dokter ada yang infeksi. Jadi harus dioperasi lagi, sementara dari kemarin biaya pakai BPJS pribadi nggak ada biaya dari KONI,” ucap dia.
BACA JUGA: KONI Sebut Banyak Atlet Cianjur Berprestasi, tapi Mewakili Daerah Lain
“Hingga saat ini nggak ada penjelasan, cuma pelatihnya juga bilang seperti itu lah kondisinya Koni Cianjur,” tambahnya.
Dari kejadian tersebut, pihak keluarga kecewa dengan tidak adanya perhatian dari pemerintah dan tidak menghargai perjuangan Chindi sebagai atlet.
“Saya selaku orang nya merasa sakit hati, karena nggak perhatian dari pihak Koni Cianjur seolah-olah karya dan perjuangannya anak saya tidak dihargai,” tegasnya.
Pihaknya berharap, anaknya sebagai atlet di Cianjur bisa diperhatikan oleh pemerintah khususnya Koni Cianjur.
BACA JUGA: Curhat! Sejumlah Atlet Cianjur Ungkap Alasan Membela Daerah Lain
“Harapannya ingin ada perhatian nya dari pihak Koni Cianjur, khususnya anak saya dan umumnya atlet-atlet lainya yang cedera saat latihan, jangan dibiarkan lepas tanggung jawab,” tutup dia.
Cianjur Update mencoba menghubungi Ketua Koni Cianjur, Muhamad Abdul Aziz, namun hingga kini tidak ada respon terhadap permintaan wawancara tersebut.