CIANJURUPDATE.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (BEM FH UNSUR) kembali menggelar kajian penting mengenai Gender dan Jenis Kelamin pada Rabu (16/9/2024).
Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat intelektual mahasiswa terkait isu-isu krusial yang menyentuh ranah gender dan peran sosial.
Bertempat di Aula Fakultas Hukum Universitas Suryakancana, acara tersebut menghadirkan aktivis perempuan Cianjur, Anisa Amalia Azahra (22) sebagai fasilitator utama.
Anisa menegaskan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antara gender dan jenis kelamin di kalangan mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan sosial saat ini.
“Pemahaman terkait gender dan jenis kelamin sangat penting agar setiap individu dapat memahami perannya dengan jelas dalam konteks sosial. Ini juga membantu membangun batasan yang sehat dalam interaksi sehari-hari,” ungkap Anisa.
BACA JUGA: HMI Komisariat FH Unsur Gelar Diskusi Tematik untuk Perkuat Pemahaman Isu Gender dan Seksualitas
Dalam diskusi ini, peserta diajak untuk menyelami konsep gender dan jenis kelamin, serta memahami bagaimana konstruksi sosial membentuk persepsi kita terhadap identitas gender.
Acara dikemas dalam format diskusi tematik, mengaitkan berbagai isu yang relevan dengan satu tema besar.
Salah satu poin utama adalah bagaimana ketidakadilan gender terjadi ketika akses dan kesempatan tidak diberikan secara merata kepada semua gender.
Salah satu peserta, Ismah, menyampaikan pandangannya bahwa ketidaksetaraan gender seringkali muncul dari kebijakan yang tidak adil.
“Harus ada perubahan dalam budaya dan kebijakan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik,” ujarnya.
Diskusi juga menyentuh tantangan yang dihadapi kelompok minoritas gender, serta langkah-langkah untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Sebagai fasilitator, Anisa memberikan penjelasan mendasar mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin.
“Gender adalah sifat, peran, dan kedudukan yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan sesuai dengan norma, adat istiadat, serta kepercayaan masyarakat. Sifat maskulin dan feminin adalah contoh dari peran-peran tersebut,” jelasnya.
Perbedaan utama antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terletak pada hormon reproduksi yang dihasilkan oleh masing-masing gender, jelas Anisa lebih lanjut.
Diskusi interaktif ini melibatkan peserta secara aktif untuk membahas bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang masih terjadi, serta cara menganalisis dan menyikapinya.
BACA JUGA: FKRD Sabandar Adakan Diskusi Tematik, Ruang Edukasi Gender bagi Remaja
Hasil dari diskusi ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.