CIANJURUPDATE.COM – Hujan deras terus menerus melanda wilayah Kabupaten Jombang. Banjir di Kabupaten Jombang menjadi bencana tahunan di kala musim hujan. Beberapa wilayah di Jombang seperti di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Mojoagung mengalami bencana kebanjiran (12/12/2024). Meluapnya air sungai menjadi salah satu penyebab banjir. Genangan banjir menyebabkan warga mengharuskan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi ke fasilitas publik seperti sekolah, tempat ibadah, dan balai desa. Mereka memerlukan perhatian lebih lanjut dari pemerintah dan masyarakat luas.
Peristiwa bencana banjir ini bertepatan dengan selesainya momentum pilkada 2024. Masyarakat Kabupaten Jombang telah menyelenggarakan pilkada 2024 untuk memilih calon bupati dan calon gubernur. Calon bupati terdiri atas 2 calon, sedangkan calon gubernur terdapat 3 calon. Akan tetapi hal ini tidak menjadikan warga Jombang terpolarisasi.
Bencana banjir yang melanda Kabupaten Jombang ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua. Momentum banjir mendekati perayaan hari raya natal bagi umat kristiani. Hal ini menjadi hambatan dalam perayaan keagamaan.
Bencana banjir diakibatkan adanya infrastruktur aliran air yang kurang memadai. Hal ini memerlukan penanganan khusus untuk memperbaiki infrastruktur. Hujan terus menerus meningkatkan volume air sungai. Cuaca hujan ekstrem yang tidak normal merupakan akibat dari adanya fenomena perubahan iklim. Hal ini memerlukan adanya kesadaran kita atas realita perubahan iklim. Perlu adanya solusi perubahan iklim yang inklusif bagi segala kalangan.
BACA JUGA: Moorlife Beri Bantuan Tas Sekolah dan Air Bersih untuk Korban Banjir Sukabumi
Korban bencana banjir tidak terkhusus pada agama tertentu, namun korban banjir terdiri dari masyarakat beragam agama. Keberadaan pengungsi korban bencana banjir memerlukan adanya perhatian khusus bagi segala kalangan lintas iman. Para korban bencana banjir supaya bisa kembali menjalani rutinitas ritual keagamaan dengan nyaman. Hal inilah yang melandasi aksi solidaritas lintas iman dan komunitas di Kabupaten Jombang.
Solidaritas lintas iman oleh masyarakat Jombang merupakan hal yang menarik. Wilayah Jombang terdiri atas beragam komunitas keagamaan sejak sekian lama. Hal ini dibuktikan banyaknya situs-situs keagamaan bersejarah yang berusia tua. Keberadaan komunitas keagamaan yang beragam tidak membuat segregasi sosial yang tajam di tengah-tengah masyarakat Jombang. Kerukunan antar umat beragama terjalin setiap waktu hingga hari ini. Memanasnya ketegangan identitas sosial di wilayah lain tidak beresonansi terhadap keutuhan kerukunan antar umat beragama di Jombang. Perdamaian masih terus terjaga dengan kokoh.
Aksi solidaritas lintas iman dan komunitas masyarakat Kabupaten Jombang merupakan aksi nyata penanganan bencana banjir. Aksi ini sebagai wujud kepedulian terhadap sesama warga Jombang. Para komunitas menggalang bantuan pendanaan maupun barang kebutuhan hidup dasar pengungsi. Upaya mereka untuk meringankan beban warga pengungsi. Keberadaan bantuan ini diharapkan mampu membuat para pengungsi bisa kembali menjalani kehidupan dengan mandiri.
BACA JUGA: 48 Sekolah Rusak Akibat Pergerakan Tanah dan Banjir di Cianjur Selatan
Aksi solidaritas lintas iman dan komunitas mementingkan kepentingan bersama. Hal ini sebagai bentuk gotong royong membantu membangun daerah. Bencana banjir menghentikan aktivitas ekonomi dan pendidikan bagi warga yang terdampak. Lahan pertanian terendam oleh air sehingga petani tidak dapat beraktivitas dan terancam mengalami kegagalan panen. Jalanan dan sekolah terendam air mengakibatkan siswa tidak bisa menuntut ilmu. Dengan gotong royong ini, pembangunan kembali daerah bekas bencana menjadi lebih mudah.
Solidaritas lintas iman masyarakat Kabupaten Jombang bisa menjadi percontohan bagi masyarakat di wilayah lain. Pemberian pertolongan bantuan kepada mereka yang membutuhkan tidak memandang apa agama yang mereka anut, mereka yakini, ataupun golongan mana mereka berasal. Pertolongan bantuan pengungsi banjir murni atas rasa simpati terhadap mereka yang sedang dalam keadaan lemah dan rentan. Mereka peduli karena adanya hati nurani dan ajaran agama yang selalu senantiasa mengajarkan kebaikan. Agama bukan menjadi alasan untuk berbuat kejahatan, namun agama bisa menjadi alasan seseorang untuk berbuat baik.