CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong menyediakan bantuan beras dari program program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan kondisi pecah dan kusam.
Hal tersebut pun kontan dikeluhkan warga. Pasalnya, kondisi beras dengan keadaan pecah dan kusam dinilai kurang baik. Dari kondiusi tersebut warga menduga nilai harga beras tidak sesuai dengan standar harga yang sudah ditetapkan.
Seperti yang didapat oleh salah seorang warga Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong yang enggan disebutkan identitiasnya. Dia mengungkapkan, bahwa dirinya merasa aneh dengan beras yang didapatnya melalui BPNT Cianjur.
Ia menilai, harga beras dengan kualitas yang didapatnya itu lebih murah dari harga beras semestinya yang beredar di pasaran. Menurutnya,
dari beras yang didapatnya melalui BPNT ditaksir harga di pasarannya hanya mencapai Rp9000 per kilogramnya.
“Kalau beli di pasar, dengan kondisi beras seperti ini biasa saya beli di warung Rp9.000,” katanya.
Kata dia, melalui program bantuan BPNT ini, ia seharusnya mendapatkan bantuan yang jika dihitung secara nominal bernilai Rp110 ribu. Dengan menggunakan kartu kombo, dapat ditukar dengan beras 10 kilogram.
“Seharusnya saya bisa dapat beras bagus, karena saya sama dengan membeli beras Rp11.000 per kilo itungannya,” kesal dia.
Ia pun mengaku kecewa lantaran setelah mendapatkan beras dari e-Warong yang sudah ditunjuk, justruk kualitas beras pecah dan kusam. “Yang di pasaran, harga Rp11.000 itu sudah beras yang bagus. Kalau ini berasnya jelek,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Mamad Mutawali mengatakan, jika KPM mendapat beras dengan kondisi yang kurang bagus,
bisa melaporkan hal tersebut ke posko-posko pengaduan yang ada di setiap kecamatan.
“Di setiap kecamatan ada posko pengaduanya, yang penanggungjawabnya adalah camat, Danramil dan Kapolsek,” terangnya melalui sambungan telepon.
Menurutnya, jika benar ada beras yang tidak sesuai itu bida diretur atau dikembalikan dan dicari siapa distributor suplayernya.
“Berarti itu penyimpangan, tentu akan kita laporkan. Suplayernya harus dapat saksi. Kita telah kerjasama dengan TNI, Polri dan Kejaksaan,” tegasnya.(riz)