Gaya Hidup

Berawal Dari Warga yang Kikir? Ini Dia Kisah Asal-Usul Cianjur yang Jarang Diketahui Banyak Orang Beserta Pesan Moralnya

Saat musim tanam tiba, hujan pun turun menandai waktunya para warga desa untuk menanam padi.

Sebagai bagian dari tradisi, mereka mengadakan kenduri untuk meminta keberkahan agar terhindar dari hama dan mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Pak Kikir, meskipun dengan niat yang didasari rasa khawatir hasil panennya diganggu hama, juga mengadakan kenduri dan mengundang seluruh warga desa ke rumahnya.

Namun, kenduri yang diadakan Pak Kikir mengecewakan para warga karena makanan yang disediakan sangat sedikit dan tidak cukup layak.

BACA JUGA: Kisah Ujang Karmawan, Penyandang Disabilitas dan Caleg DPRD Cianjur yang Kampanye Pintu ke Pintu

Banyak di antara para tamu yang tidak kebagian makanan. Di tengah kenduri, seorang nenek tua berpakaian lusuh datang ke rumah Pak Kikir meminta sedikit nasi, namun Pak Kikir dengan kasar menolaknya.

Melihat kejadian tersebut, anak Pak Kikir merasa sangat sedih dan segera mengejar nenek tua itu untuk memberikan sebungkus nasi.

Nenek tua tersebut sangat berterima kasih dan memberikan nasihat kepada anak Pak Kikir untuk segera meninggalkan desa bersama semua warga saat hujan turun nanti malam.

Ketika malam tiba dan hujan mulai turun, anak Pak Kikir berusaha meyakinkan ayahnya untuk meninggalkan desa sesuai dengan nasihat nenek tua.

BACA JUGA: Kisah Sangat Sedih dan Terharu: Menggetarkan Hatimu

Namun, Pak Kikir menolak dan tetap bersikeras tinggal untuk menjaga hartanya. Anak Pak Kikir kemudian memukul kentongan untuk memanggil semua warga desa dan meminta mereka segera meninggalkan desa.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button