Berdiri Sejak 1997, Sale Jari Mutia Rasa jadi Pelopor Sale Pisang di Cianjur

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Mendengar kata Cianjur, selain beras pandan wanginya orang pasti akan menyebut tauco sebagai ciri khas kuliner dari Cianjur. Namun ternyata sale pisang juga patut jadi kebangaan Kabupaten Cianjur, sebab olahan tradisional ini sangat terkenal pada masanya. Lalu bagaimana eksistensi sale pisang di Cianjur saat ini?

Rupanya masih ada orang yang setia mempertahankan keberadaan sale pisang di Cianjur sampai saat ini. Dia adalah Dadang Sungkawa (57) yang konsisten memproduksi sale pisang sejak 1997 silam.

Membawa brand Mutia Rasa, Dadang sukses bersaing di pangsa pasar dengan produk-produk moderen yang baru bermunculan. Terlepas dari itu, Dadang mengaku sudah melewati banyak hal untuk berada di posisi ini.

“Dulu itu saya hanya seorang petani, waktu itu harga pisang sangat turun di pasaran. Karena dengan jumlah yang banyak akhirnya saya putar otak dan mencoba mengolah pisang menjadi sale agar tidak terbuang,” jelas Dadang saat diwawancarai Cianjur Update, Senin (21/12/2020).

Ia melanjutkan, selama merintis usaha tidak ada kendala khusus yang dialami kecuali kebutuhan bahan baku yaitu pisang. Sebab, ada beberapa musim dimana pisang tidak akan tumbuh dengan baik.

“Waktu itu kami budidaya sendiri, tapi sekarang kami ngambil dari orang dan jadi pengepul. Awalnya semua proses dari nanam sampai mengolah saya lakukan sendiri. Pisang yang digunakan adalah pisang ambon lumut, karena teksturnya yang padat sehingga mudah kering,” paparnya.

Seiring waktu berjalan, usaha Dadang kini dibantu oleh putranya Rizki (23). Bermodal ilmu bisnis dari sang ayah, Rizki pun ingin mencoba peruntungan di dunia bisnis yang sama.

“Saya baru membantu menjalankan usaha bapak sekitar tiga bulan. Sejauh ini cukup lancar, saya mulai memperbaiki strategi pemasarannya. Jika dulu hanya seperti itu-itu saja, saya sebagai anak muda ingin produk bapak lebih milenialis sehingga dapat diterima oleh kaum muda zaman sekarang,” jelas Rizki.

Rizki mengaku sangat menikmati pengalaman ini. Sebagai anak muda, ia awalnya kerap merasa sedikit gengsi untuk berbisnis di bidang makanan tradisional seperti sale ini.

“Awalnya pernah gengsi, tapi setelah saya jalani justru kita harus bangga dan berusaha mengembangkan ini. Dari sini saya mengerti jika ingin memulai bisnis kita memang harus konsisten dan disiplin untuk hal-hal tak terduga yang mungkin akan terjadi dalam menjalani bisnis,” papar pria berkemeja hitam ini.

Sebagai anak muda, Rizki patut jadi contoh. Meski baru mulai terjun di dunia bisnis, ia sudah punya planning yang matang dan visi yang kuat untuk memajukan Cianjur.

“Saya ingin mengenalkan pada kaum muda kalau makanan tradisional itu tidak boleh punah, kita sebagai generasi penerus harus mempertahankan ini. Terlepas dari itu, saya juga ingin orang tahu kalau di Cianjur tuh ada produk sale yang sudah berdiri sejak 1997, lho,” lanjutnya.

Saat ini, sale jari Mutia Rasa sudah berkerja sama dengan banyak mitra. Per harinya mereka bisa memproduksi 3.000 kilogram per bulan atau sekitar 25 ton pisang per bulannya. Pemasarannya pun sudah keluar kota bahkan keluar negeri.

“Alhamdulilah sejauh ini pangsa pasar sudah stabil meski ada penurunan di masa pandemi ini. Dalam tiga minggu untuk yang saya handle bisa mendapat omzet kurang lebih Rp10 juta per tiga minggunya. Kalau yang bapak kelola sudah Rp2-3 juta per harinya” beber Rizki.

Berbicara soal rencana ke depan, Rizki selaku penerus usaha sale jari Mutia Rasa, mengaku selain ingin mengembangkan usaha ayahnya sehingga bisa bersaing dengan produk-produk zaman sekarang. Ia juga ingin memberikan pelatihan-pelatihan usaha kepada para pelaku usaha baru.

“Ke depannya, saya ingin memberikan edukasi bisnis untuk pengusaha-pengusaha muda. Selain itu saya juga ingin memberikan pelatihan terkait cara pembuatan sale untuk anak muda dengan tutor bapak saya sendiri, semoga bisa terealisasi,” terangnya.

Sedangkan Dadang Sungkawa berharap, ke depannya usahanya ini bisa lebih dikenal banyak orang terutama dengan hadirnya Rizki, bisa menembus pasar-pasar yang belum terjangkau olehnya.

“Bagi Anda yang tertarik mencoba dan memesan enaknya sale pisang jari khas Mutia Rasa, bisa dicek langsung di instagram @mutia.rasaa atau bisa datang langsung ke rumah produksi kami di Kampung Babakan Tasik, Komplek SMPN 2 Cianjur,” pungkasnya.(ega/sis)

Exit mobile version