Berhari-hari Bertengger di Atas Pohon Rambutan, Seekor Macan Dahan Berhasil Ditangkap BKSDA

CIANJURUPDATE.COM, Kalimantan – Baru-baru ini, seekor Macan Dahan diamankan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan setelah ditemukan bertengger di atas pohon rambutan warga selama beberapa hari.

Hewan ini pertama kali tertangkap mata berawal dari seorang warga yang mengaku telah beberapa hari itiknya dimakan oleh seekor macan.

Warga awalnya mengira kalau seekor macan yang bertengger selama beberapa hari di salah satu pohon rambutan itu merupakan Macan Tutul.

Hewan itu sudah terlihat beberapa hari bertengger di pohon rambutan di Desa Banyu Barau, Kecamatan Kandangan Barat, Kandangan, Kabupaten Hulu, Sungai Selatan pada Senin (16/8/2021).

Namun, rupanya hewan tersebut adalah Macan Dahan yang termasuk hewan langka saat ini.

Macan dahan benua atau dalam nama ilmiahnya Neofelis nebulosa adalah sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.

Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Saat ini hewan ini telah diserahkan ke BKSDA Kalimantan Selatan.

BKSDA menduga masuknya Macan Dahan ke pemukiman warga disebabkan karena hilangnya habitat asli hewan yang dikategorikan kucing tersebut.

Menuai Pro dan Kontra

Aksi penangkapan Macan Dahan ini rupanya menuai pro dan kontra netizen, setelah video hewan ini tengah dikurung menyebar.

Bagaimana tidak, macan tersebut terlihat ketakutan karena banyak lampu kamera yang menyoroti.

Tak sedikit juga yang menanyakan kelanjutan nasib si macan setelah ditangkap. Mereka menyangkan perilaku orang-orang yang malah mengerumuni dan merekam hewan tersebut.

Salah satu yang menyebar video ini adalah akun @fakta.indo. Video penangkapan Macan Dahan tersebut sempat menuai pro dan kontra dari masyarakat.

Bahkan hal tersebut juga datang dari para publik figur.

“Kenapa harus ditangkap,” tulis akun @yusufhendratnoo.

“Selama dinilai layak dilepasliarkan kembali ke alam, mending dilepasin lagi oleh BKSDA dan pihak berwajib. Prioritaskan satwa liar untuk di alamnya bagi yang bisa survive,” tulis akun @alshadahmad.

“Apalagi ini baru ketangkep kemaren, pasti masih tinggi sifat liarnya dan masih bagus kemampuan untuk bertahan hidup di alamnya,” lanjut akun @alshadahmad.

“Ekosistem sudah rusak.!! Rumah tempat tinggalnya tak ada lagi makanan.! Lahan buruan juga makin sempit.! Miris,” tulis akun @ricotriariyawan.

“Terlihat sangat depresi,” tulis akun @guntur_nazar.m.(ega/sis)

Exit mobile version