CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Tersebar surat di kalangan ketua, reseller, dan konsumen, yang diduga ditulis big boss paket arisan Lebaran, AN. Surat tersebut berisi pernyataan bahwa AN akan segera bertanggung jawab kepada seluruh bawahannya.
Surat itu dilengkapi dengan tanda tangan serta materai. Foto surat tersebar di kalangan ketua kelompok, reseller, sampai konsumen. Isinya, AN meminta waktu selama lima bulan agar bisa mempertanggungjawabkan segala paket yang belum cair dan meminta bawahannya untuk tetap sabar.
Berikut isi surat tersebut:
Ditujukan kepada semua (Ketua, Reseller dan Konsumen). Ibu mulai bekerja untuk menyelesaikan persoalan kita. Harapan ibu semua bisa bersabar menunggu. Secepatnya ibu akan segera menyelesaikan. Bagi siapa yang tidak mau bersabar menunggu, terserah kalian. Artinya kalian sudah tidak mau lagi diurus oleh ibu.bBeri waktu ibu kurang lebih 5 bulan terima kasih. Semoga lebih cepat lagi, bisa ibu selesaikan. Mohon doanya
Tak Ada Kepastian
Kuasa hukum dari beberapa ketua kelompok, Ade Kemboy, mengatakan, pihaknya pun telah mengetahui tentang adanya surat. Namun, ia menyebut, janji apa pun yang diberikan AN tidak ada kepastian.
“Apapun yang Ibu AN janjikan untuk penyelesaian masalah kalau hanya dibuat seperti itu gak ada kepastian hukum. Apalagi kepastian pembayaran.” singkatnya kepada Cianjur Update, Jumat (14/08/2020).
Salah seorang korban berinisial IR, mengatakan, dirinya tidak tahu sama sekali tentang adanya surat itu. Ia mengatakan tidak percaya kepada AN sang bos paket arisan Lebaran. “Gak tahu, saya gak tahu soal surat itu. Udah gak percaya sama janji-janji dia,” katanya.
Ia pun menyebut, jika memang mau mempertanggungjawabkan, ia harus datang menemui korban semuanya tanpa terkecuali. “Kalau cuma sebaran info gak jelas gini mah percuma. Kita cuma perlu bukti, bukan cuma janji minta waktu terus-menerus.” tukasnya.
Korban lainnya, YI, menuturkan surat tersebut berasal dari salah satu ketua yang memfoto dan membagikannya di grup Whatsapp. Ia bercerita, AN sudah berkali-kali janji namun belum ada bukti.
“Janji awalnya mau cair pas Idul Fitri tapi meleset. terus bikin lagi surat pernyataan akan cair 31 Juli meleset juga. Janji lagi 3 hari pas rumahnya didatangin tapi gak ada bukti juga. Kalau sekarang janji lagi, udah gak percaya biar jalur hukum aja,” tuturnya.(afs/rez)