Bertahun-tahun Drainase dan PJU di Jalan Raya Mariwati Sukaresmi Rusak, RT: Rawan Kecelakaan

CIANJURUPDATE.COM, Sukaresmi – Warga Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur mengeluhkan rusaknya drainase dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di daerah Jalan Raya Mariwati.

Pasalnya, jalan tersebut menjadi sangat rawan kecelakaan dan tindak kejahatan, terutama saat malam hari.

Ketua RT 01/RW 02 Kampung Garung, Desa Sukaresmi, Ali Subakti mengatakan, pihaknya mewakili warga Sukaresmi mengharapkan adanya pembangunan saluran drainase dan PJU di Jalan Marwati menuju Desa Sukaresmi tersebut.

“Karena memang hal ini erat kaitannya dalam hal menjaga keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat di wilayah Sukaresmi,” ujarnya kepada Cianjur Today, Minggu (31/10/2021).

Menurutnya, PJU dan saluran drainase di sepanjang Jalan Raya Mariwati sudah rusak sejak beberapa tahun lalu dan hingga kini belum kunjung diperbaiki.

“Tentunya, dengan kondisi jalan tanpa adanya fasilitas penerangan dan drainase, membuat warga harus berhati-hati saat melintasi jalan tersebut. Karena, jalan yang menuju ke Desa Sukaresmi ini menjadi sangat rawan kecelakaan dan tindak kriminalitas. Apalagi saat hujan besar, air akan meluap ke rumah warga,” paparnya.

Keluhan yang sudah bertahun-tahun dirasakan warga ini, kata Ali, belum kunjung diperhatikan oleh Pemkab Cianjur maupun dinas terkait.

Bahkan, lanjutnya, atas nama masyarakat khususnya di Desa Sukaresmi, ia sangat berharap pembangunan drainase dan PJU dapat segera terealisasi.

“Beberapa tahun lalu, di lokasi tersebut juga sempat ada kejadian pembuangan mayat dan pernah beberapa kali terjadi pembegalan. Maka, kami harapkan jangan sampai menunggu ada korban jiwa lagi,” paparnya.

Senada, Kepala Desa Sukaresmi, Nanang Suganda mengaku, bahwa pihaknya telah sering berupaya berkoordinasi kepada dinas terkait di Pemprov Jabar untuk segera ada perbaikan drainase dan pemasangan PJU secara maksimal.

Ia menyebut, selama ini memang ada pembersihan, tapi hanya sekadar perawatan rumput dan sampah saja di permukaan jalan.

“Sampai saat ini baru pembersihan permukaan jalan saja, sementara untuk saluran drainase di jalur rawan ini belum ada. Makanya sering terjadi luapan air dari jalan ke rumah warga saat hujan,” terangnya.

Menurut Nanang, jika penanganannya itu dilakukan oleh pemerintah desa, tentu anggaran yang tersedia di desa itu sangat terbatas. Apalagi, untuk pembangunan drainase di jalur provinsi.

“Kami berharap, pemerintah segera membuat saluran drainase dan fasilitas umum lainnya, sehingga banjir dan longsor di jalur tersebut dapat diminimalisir dan tidak memakan korban jiwa,” tutupnya.(ren/sis)

Exit mobile version