Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa di Bandung Ada Dua Orang

CIANJURUPDATE.COM — Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024) bertambah menjadi dua orang.

Korban terbaru adalah seorang anak berusia empat tahun, Fauzan, yang mengalami cedera parah di kepala akibat reruntuhan bangunan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Puji Utama, mengonfirmasi bahwa Fauzan meninggal dunia pada Kamis (19/9/2024) malam di Rumah Sakit Majalaya.

Fauzan dan ibunya, yang juga terluka parah, merupakan warga Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari.

Sebelumnya, korban pertama adalah Nasywa Syaqira, seorang pelajar sekolah dasar dari Kecamatan Rancaekek.

BACA JUGA: Gempa Susulan di Bandung Capai 33 Kali, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada

Setelah gempa yang terjadi pada pukul 09.41 WIB itu, BPBD mencatat bahwa 5.732 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 722 rumah rusak berat dan 871 rumah rusak sedang.

Selain itu, sembilan fasilitas kesehatan, 74 sekolah, dan 113 tempat ibadah juga mengalami kerusakan.

Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer ini tidak hanya menyebabkan dua orang tewas, tetapi juga mengakibatkan 139 warga mengalami luka-luka.

Saat ini, ratusan warga terpaksa tidur di tenda pengungsian di Kampung Lapangsari, Desa Cibeureum, karena kekhawatiran akan gempa susulan.

Kerugian total akibat gempa ini diperkirakan mencapai Rp 429,6 miliar, dengan sekitar 21.709 warga terdampak.

BACA JUGA: Bocah Korban Gempa Bandung Meninggal Dunia Setelah Sempat Dilindungi Ibunya dari Reruntuhan

Hingga kini, sekitar 710 warga masih mengungsi di tenda darurat.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, telah menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan untuk menangani bencana ini.

Dengan status tersebut, pemerintah setempat akan segera menyalurkan bantuan bagi para korban.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Suharyanto, juga mengingatkan perlunya pendataan kebutuhan para korban secara cepat, termasuk kerusakan rumah, untuk memfasilitasi bantuan yang tepat sasaran.

Suharyanto menambahkan bahwa bantuan untuk rumah rusak berat akan mencapai Rp 60 juta, sementara rumah rusak sedang dan ringan masing-masing akan mendapatkan Rp 30 juta dan Rp 15 juta.

BACA JUGA: Penggalangan Donasi untuk Korban Gempa Kabupaten Bandung oleh GP Ansor Cianjur

Metode ini diharapkan mencegah penyalahgunaan dana bantuan, sehingga pembangunan rumah dapat segera dilakukan.

Exit mobile version