Bisa Atasi Kebakaran, Tapi Cianjur Tidak Punya Hidran Kota

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Hidran kota adalah salah alat dalam sistem proteksi kebakaran yang banyak dipasang di perkotaan. Tentunya, benda yang bisa memancarkan air dengan volume dan tekanan tinggi itu berfungsi sebagai sumber air ketika terjadi kebakaran.

Akan tetapi, di Kabupaten Cianjur hidran tidak ditemukan sama sekali keberadaannya. Sehingga, tentu hal ini menjadi kesulitan tersendiri ketika kebakaran terjadi di wilayah tertentu yang sulit mendapat sumber air.

Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kabupaten Cianjur, Hendra Wira menilai hidran kota sangat diperlukan. Setiap terjadi kebakaran, petugas Damkar harus mengambil air dari sumber yang terkadang jauh dari lokasi kejadian.

“Tentu sangat perlu, kalau tidak salah ada di beberapa titik tapi sepertinya sudah tidak berfungsi. Tapi mungkin nanti akan kita cek dan coba apakah masih bisa atau tidak,” kata dia kepada Cianjur Update, Rabu (16/11/2022).

Jika hidran kota tidak ada, Hendra mengungkapkan, pihaknya akan mencoba mengajukan pengadaan sumber air ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Sehingga, sistem proteksi kebakaran di perkotaan bisa berfungsi dan memudahkan pekerjaan petugas pemadam.

“Kalau dari anggaran mandiri, kemungkinan tidak akan mencukupi. Tapi akan kita coba lakukan pengajuan kepada pemerintah daerah untuk pengadaan alatnya. Melihat sangat diperlukan, terlebih di lokasi yang padat penduduk dan jauh dari sumber air,” tuturnya.

Hingga kini, Damkar Cianjur selalu mengambil air dari sungai dan PDAM yang jaraknya terkadang cukup jauh dari lokasi kebakaran. Dengan adanya sumber air, tentu proses penanganan kebakaran pun bisa berjalan lebih cepat dan mudah.

Tidak hanya itu, pihaknya berharap ada penampungan air di lokasi padat penduduk yang nantinya bisa juga digunakan untuk sumber air pemadaman jika terjadi bencana kebakaran.

“Minimal di lokasi padat penduduk itu ada penampungan air dengan kapasitas kurang lebih lima ribu liter. Itu sudah cukup membantu, karena pengadaan hidran itu cukup mahal,” ucap dia.

BACA JUGA: Diduga Rem Blong, Truk Fuso Hantam Pohon Mahoni di Cianjur

Menurut Miyanto dalam Waspada Kebakaran: Mengenal, Mencegah, dan Menghadapi (2018), hidran dapat digambarkan sebagai sebuah keran dengan ukuran raksasa. Volume air yang dihantarkannya pun sangat besar.

Ada 3 jenis hidran, yaitu hidran gedung, hidran halaman, dan hidran kota. Sesuai namanya, hidran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hidran halaman ditempatkan di halaman.

“Sedangkan hidran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air,”

Dengan pemanfaatan sumber daya alam yang dikolaborasikan dengan kinerja sumber daya manusia, pemasangan hidran kota menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan suatu daerah. 

Fathir Haq dalam skripsinya, Studi Kerentanan Kawasan Pemukiman Padat Terhadap Bencana Kebakaran dan Penanggulangannya (2017) menjelaskan pasokan air untuk keperluan pemadam kebakaran harus dapat dijangkau oleh peralatan pemadam kebakaran setempat.

“Harus menetapkan batas pembebanan maksimum yang aman dari jalan, belokan, jalan penghubung, jembatan serta menetapkan jalur masuk ke lokasi sumber air pada berbagai kondisi alam,”

Ia pun menuliskan, setiap pemasangan dan pemeliharaan hidran menjadi tanggung jawab instansi pengelola air bersih kota dan dibawah pengawasan petugas pengawas pasokan air (water supply officer) dari instansi pemadam kebakaran setempat.

“Perletakan lokasi hidran termasuk pemasangan dan pemeliharaannya sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.” tulisnya.(afs

Exit mobile version