CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ) asal Cianjur, Endang Jamaludin, angkat suara tentang pride month yang dirayakan setiap Juni. Hal itu menyusul ramainya adanya pride di Instagram yang disebut sebagai bentuk perhatian terhadap LGBTQ.
Endang mengatakan, pride month dirayakan untuk menggalang dukungan persamaan hak dan antistigma, diskriminasi, serta intimidasi terhadap LGBTQ. Pada awalnya perayaan ini diadakan untuk menghormati Pemberontakan Stonewall 1969 di Manhattan Amerika Serikat.
“Pemberontakan Stonewall adalah titik kritis bagi Gerakan Pembebasan Gay. Di Amerika Serikat, hari Minggu terakhir di bulan Juni pada awalnya dirayakan sebagai Hari Kebanggaan Gay. Tetapi peringatan yang sebenarnya fleksibel untuk menuntut persamaan hak dan kebebasan kaum minoritas.” kata pria yang dikenal Dankjuedin ini kepada Cianjur Update, Selasa (30/2/2020).
Ia menyebutkan, di Indonesia, pride month juga dikampayekan untuk menggalang dukungan terhadap komunitas LGBTQ. Menurutnya, kelompok LGBTQ di Indonesia menghadapi tantangan hukum dan prasangka yang tidak dialami oleh warga non-LGBT. Adat istiadat tradisional kurang menyetujui praktek LQBTQ yang berdampak pada kebijakan publik.
“Kami dan Kelompok LGBTQ di indonesia sangat rentan mendapatkan perlakuan stigma serta peraktik main hakim sendiri, karena dianggap sebagai penyebab datangnya bencana atau azab. Akan mendapakatkan diskriminasi secara sosial, bahkan mendapatkan intimidasi seperti ekploitasi secara ekonomi. Ekploitasi sexual bahkan ekploitasi yang mencakup kebebasan untuk hidup damai,” kata dia.
Tuntut Persamaan Hak
Endang mengatakan, banyak kasus kriminalisasi kelompok LGBTQ di Indonesia. Baginya, pride month merupakan tuntutan persamaan hak perlindungan hukum.
“Pride month di Indonesia ini yah, bukan untuk menuntut pelegalan pernikahan sesama jenis. Namun lebih kepada tuntutan persamaan hak agar mendapatkan perlindungan hukum sebagai warga negara yang wajib dilindungi hak asasinya,” tambahnya.
Ia menegaskan, pride month atau bulan kebanggan adalah bentuk kampanye untuk menyerukan persamaan hak dan kebebasan kelompok LGBTQ. Hal itu agar bisa hidup layak di tengah masyarakat.
“Kami kelompok LGBTQ ada di tengah masyarakat. Kami adalah warga negara yang harus dilindungi hak dan kewajibannya. Kami adalah manusia yang sama seperti manusia lainnya. Kami bukan kriminal, kami juga tidak amoral dan kami sama seperti yang lainnya,” tandasnya.(ct6/rez)