CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur menjadi peringatan bagi Indonesia. Khususnya, soal keberadaan sesar yang belum teridentifikasi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mencuit melalui akun Twitternya @DaryonoBMKG mengenai peringatan tersebut. Ia menjelaskan, ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang memicu gempa kuat di Indonesia.
“Gempa Cianjur merupakan peringatan penting untuk kita semua, bahwa di Indonesia ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya. Untuk itu kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan,” cuit dia dikutip Cianjur Update, Jumat (2/12/2022).
BACA JUGA: Di Sini Lahan Relokasi Hunian Tetap Bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur
Berdasarkan catatan BMKG, Daryono pun mencuit, gempa utama yang memakan ratusan korban jiwa di Cianjur pada Senin (21/11/2022) dibuka dengan gempa kecil pada dini hari.
“Berdasarkan catatan BMKG, gempa Cianjur magnitude 5,6 didahului oleh 3 kali gempa pembuka yang terjadi pada 21 November 2022, yaitu (1) gempa magnitudo 2,4 (pukul 00.17.12 WIB), (2) gempa magnitudo 2,9 (pukul 00.19.10 WIB). dan (3) gempa magnitudo 2,2 (pukul 15.07.39 WIB),” tulis dia.
Berdasarkan hasil laporan terakhir pada Kamis (1/12/2022), Tim SAR gabungan sudah berhasil menemukan satu jenazah korban longsor akibat gempa Cianjur. Sehingga, total korban meninggal akibat bencana ini mencapai 329 orang. Waktu pencarian korban pun sudah diperpanjang hingga 3 Desember 2022.(afs)