BMKG Tegaskan Isu Gempa Susulan Hebat di Bandung Adalah Hoaks

CIANJURUPDATE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung meminta masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoaks mengenai adanya gempa susulan hebat setelah kejadian gempa dengan magnitudo 4,9 yang mengguncang pada Rabu (18/9/2024) pagi.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menekankan bahwa informasi tentang gempa susulan yang konon sangat kuat adalah tidak benar.

“Itu hoaks,” jelasnya saat dihubungi pada hari yang sama.

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang berasal dari sumber yang tidak jelas dan cenderung berlebihan.

BACA JUGA: 491 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Kabupaten Bandung

Seringkali, isu-isu semacam ini digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi yang merugikan.

“Pastikan hanya menggunakan informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui saluran komunikasi terverifikasi,” tambah Teguh.

Hingga pukul 12.30 WIB, BMKG mencatat sebanyak 20 gempa susulan akibat aktivitas Sesar Garsela, menjadikan total kejadian gempa hari itu mencapai 21.

Gempa susulan yang paling besar memiliki magnitudo 3.6 dan dirasakan di beberapa daerah seperti Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Garut.

BACA JUGA: Puskesmas Kertasari Rusak Parah Akibat Gempa Berkekuatan 5,0 di Bandung

“Magnitudo tertinggi dari gempa susulan adalah 3.6,” imbuhnya.

Gempa pertama terjadi sekitar pukul 09.41 WIB dengan pusatnya berada di koordinat 7,23° LS dan 107,65° BT, tepatnya 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 kilometer.

Teguh juga mengingatkan masyarakat agar segera keluar dari rumah saat terjadi gempa dan menjauh dari bangunan yang berpotensi roboh.

“Periksa kondisi bangunan rumah Anda untuk memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan keselamatan sebelum masuk kembali,” ujarnya.

BACA JUGA: Kereta Cepat Whoosh Aman Pasca Gempa di Bandung, KCIC Batalkan 14 Perjalanan

Dampak dari gempa ini menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan di Kabupaten Bandung dan Garut, serta melukai sekitar 20 orang akibat tertimpa material bangunan.

Selain itu, gempa juga mengganggu operasional perjalanan kereta api dan Whoosh, dengan 11 perjalanan kereta api di Daop 2 Bandung terpaksa dihentikan sementara.

Exit mobile version