CIANJURUPDATE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini menjelaskan penyebab suhu udara yang terasa sangat panas di Pulau Jawa.
Fenomena ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya di platform X (dulunya Twitter), di mana banyak warganet mengeluhkan kondisi udara yang terasa terik, meskipun beberapa wilayah Indonesia sudah mulai diguyur hujan di sore atau malam hari.
Berdasarkan pantauan BMKG pada 30 September 2024, suhu maksimum harian di Indonesia tidak hanya tinggi di Pulau Jawa, namun juga di Nusa Tenggara Barat, dengan suhu mencapai 36,6 derajat Celsius.
Suhu di Sulawesi Selatan tercatat 36,5 derajat Celsius, sementara di Pulau Jawa mencapai 36,4 derajat Celsius.
Kepala Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menjelaskan bahwa kondisi udara panas ini terjadi akibat cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang rendah, khususnya pada siang hari.
“Kondisi ini menyebabkan penyinaran Matahari tidak terhalang oleh awan sehingga suhu siang hari terasa sangat terik,” jelas Andri dilansir kompas.com, Selasa (1/10/2024).
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di 31 Wilayah Indonesia pada 1-7 Oktober 2024
Andri juga menambahkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di selatan ekuator, masih mengalami musim kemarau.
Cuaca cerah yang mendominasi siang hari turut memperkuat intensitas sinar Matahari, membuat suhu semakin terasa panas.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya mengumumkan bahwa Matahari akan berada tepat di atas Pulau Jawa pada 8-14 Oktober 2024.
Fenomena ini terjadi akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi sebesar 66,6 derajat terhadap ekliptika.
Dampaknya, penyinaran Matahari menjadi lebih intens, sehingga suhu permukaan Bumi pada siang hari mencapai puncaknya.
Namun, BMKG menekankan bahwa fenomena ini bukan satu-satunya penyebab udara panas.
BACA JUGA: Waspada! BMKG Sebut Beberapa Wilayah Ini Akan Hujan Lebat Pada 30 September dan 1 Oktober 2024
“Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan kelembapan udara turut memengaruhi kondisi suhu terik di wilayah tertentu,” tambah Andri.
BMKG memperkirakan bahwa kondisi udara panas ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2024.
“Cuaca cerah masih akan mendominasi siang hari, sehingga suhu panas kemungkinan besar masih terasa hingga akhir Oktober,” ucap Andri.
Menurut data BMKG, suhu harian tertinggi di Indonesia pada 30 September hingga 1 Oktober 2024 tercatat di Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin dan Sultan Muhammad Salahuddin, masing-masing mencapai 36,6 derajat Celsius.
Dengan kondisi cuaca seperti ini, masyarakat diharapkan untuk waspada dan menjaga kesehatan, terutama dengan memastikan asupan cairan yang cukup dan menghindari paparan sinar Matahari langsung terlalu lama.