CIANJURUPDATE.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengoperasikan pesawat Caravan PK-SNM pada Sabtu (15/3/2025) malam.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini berlangsung dalam periode dasarian kedua, 11-20 Maret 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan operasi ini menindaklanjuti prakiraan cuaca BMKG.
Analisis menunjukkan potensi hujan tinggi masih terjadi di wilayah timur Jawa Barat.
“Penerbangan malam tim OMC BNPB dimulai pukul 20.00 WIB untuk mengurangi suplai massa udara yang masuk ke Jabodetabek. Hujan lebat terpantau di Bogor lebih dari 50 mm, dan di Majalengka mencapai 156 mm,” jelas Abdul Muhari dilansir jabarprov.go.id, Senin (17/3/2025).
Dalam waktu 2 jam 28 menit, pesawat PK-SNM berhasil menaburkan 1.000 kilogram Natrium Klorida (NaCl).
BACA JUGA: Hujan Deras dan Angin Kencang di Kadupandak Sebabkan Longsor dan Banjir
Target penyemaian adalah awan “Cumulus Congestus” di Perairan Timur Laut Jawa Barat, mencakup Karawang bagian utara, Subang, Indramayu, Sumedang, dan Majalengka.
Sepanjang hari Sabtu (15/3/2025), telah dilakukan tujuh sorti penerbangan OMC.
Tim BPBD DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing melaksanakan tiga sorti pagi hingga siang.
Sementara itu, tim BNPB mengoperasikan satu sorti penerbangan malam.
Total penerbangan OMC tahap dua (11-20 Maret 2025) mencapai tujuh sorti. Bahan semai yang digunakan telah mencapai 7.000 kilogram Natrium Klorida (NaCl).
Operasi tahap dua ini difokuskan pada malam hari untuk mengurangi potensi hujan ekstrem.
BACA JUGA: Bangunan di Atas Sungai Jadi Penyebab Banjir di Cilaku, Pemkab Cianjur Bertindak Tegas
Berdasarkan prakiraan BMKG, pasokan awan hujan pada 11-15 Maret 2025 masih berpotensi menimbulkan hujan lebat hingga ekstrem di Jabodetabek dan Jawa Barat.
Pada siang hari, BPBD DKI Jakarta dan Jawa Barat melaksanakan operasi OMC. BPBD DKI Jakarta beroperasi dari Lanud Halim Perdanakusuma, sedangkan BPBD Jawa Barat dari Lanud Husein Sastranegara. Masing-masing menggunakan satu pesawat TNI-AU.
Pada Minggu (16/3/2025), BNPB memindahkan posko OMC dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Lanud Husein Sastranegara.
Keputusan ini berdasarkan analisis satelit dan radar cuaca yang menunjukkan pertumbuhan awan hujan ekstrem di wilayah timur dan selatan Jawa Barat pada malam hingga dini hari.
Abdul Muhari menegaskan pemerintah berkomitmen dalam mitigasi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi. Potensi banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah terus diantisipasi.
“Operasi modifikasi cuaca adalah upaya mengurangi curah hujan di Jabodetabek untuk meminimalkan risiko banjir susulan,” ujarnya.
BACA JUGA: Gorong-Gorong RSUD Sayang Dipenuhi Sampah, Bupati Cianjur Sebut Jadi Penyebab Banjir
“Kami mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana cuaca ekstrem. Jangan membuang sampah di drainase, serta lakukan pembersihan drainase dan daerah aliran sungai secara berkala,” pungkas Abdul Muhari.