Bocah SD di Cianjur Nyaris Jadi Korban Penculikan, P2TP2A Angkat Bicara
![Pandemi Covid-19 Bisa Bikin Suami-Istri Cekcok](/wp-content/uploads/2020/04/WhatsApp-Image-2020-04-22-at-13.53.46-644x470.jpeg)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) prihatin adanya bocah SD di Cianjur yang nyaris jadi korban penculikan, beberapa waktu lalu. Bocah bernama Sulaiman (10) itu sempat dibawa kabur dari rumahnya di Kampung Bobodolan, RT 04/05, Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Ketua Umum P2TP2A Kabupaten Cianjur, Hj Yanna Rosdiana, melalui Ketua Harian, Lidya Indayani Umar, mengaku prihatin atas penculikan anak yang menimpa Muhammad Sulaeman. Ia menyebut kasus penculikan masih terus terjadi.
“Menanggapi kasus penculikan anak ini merasa prihatin karena kasus-kasus terhadap anak masih saja terjadi yang menimpa anak-anak penerus masa depan bangsa,” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (16/07/2020).
Ia mengimbau para orang tua di Cianjur untuk berhati-hati terhadap berbagai modus penculikan yang kerap terjadi. Terlebih, di pandemi Covid-19 seharusnya anak-anak tetap berada di rumah.
“Imbauan kepada semua orang tua harus terus berhati-hati dalam menjaga dan melindungi anak kita dimulai dari keluarga. Apalagi dalam situasi covid seperti ini anak-anak suka main jauh dari rumah,” jelas dia.
Selain itu, dalam menjaga anak dari penculikan, orang tua bisa memberikan kenyamanan bagi anak. Miaalnya dengan memberikan perhatian dan informasi yang benar agar anak paham dan betah di rumah.
“Termasuk fasilitas sesuai kemampuan orang tua seperti bermain sambil belajar melalui HP tapi didampingi orang tua agar kalau anak tidak memahami, orang tua dapat menjelaskan. Selain itu orang tua dapat melihat apa yang anak main atau buka di HP-nya,” jelas dia.